Oleh: Sri-Edi Swasono | ||||
|
||||
Tulisan
Kwik Kian Gie (Kompas, 11/10) dan Sayidiman Suryohadiprojo (Kompas,
12/10) menyemarakkan kelas mata kuliah saya di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Saya bangga dengan para mahasiswa yang menanggapi
tulisan kedua tokoh ini dengan patriotisme. Betapa pun
kinerja pro-poor, pro-growth, and pro-job, tidak berarti
perusahaan-perusahaan asing boleh merajalela di Indonesia. Inilah naluri
nasionalistik, haus kebanggaan nasional para pemuda kita. Tulisan Kwik |
Senin, Oktober 31, 2011
Indonesia Tidak untuk Dijual!
Kemerdekaan Ekonomi?
Faktor sangat penting yang membakar
semangat para pejuang kemerdekaan kita yalah bahwa kemerdekaan politik
merupakan jembatan emas menuju pada kemakmuran yang berkeadilan dan
kesejahteraan rakyat.
Dua hari lagi bangsa Indonesia telah 66
tahun merdeka secara politik. Tetapi apakah para penguasa yang berbangsa
Indonesia mesti membela kepentingan bangsanya sendiri, terutama yang
miskin karena penjajahan ?
Langganan:
Postingan (Atom)