Pembicaraan tidak selalu ber arti pemahaman antara dua jiwa Kata-kata yang berasal dari bibir-bibir dan lidah-lidah tidak selalu bisa membawa sepasang hati bersama Ada sesuatu yang lebih agung dan lebih murni dari apa yang diutarakan mulut.

Senin, Mei 30, 2011

Doa dan Mukjizat

Jabir bin Abdullah al-Anshari bercerita bahwa pada suatu hari Rasulullah saw pergi guna menemui Fatimah sedangkan dia bersama beliau. Ketika sampai di depan rumah Fatimah beliau mengetuk pintu seraya bersabda "Assalamu'alaikum."

 

Fatimah dari dalam rumah menjawab "Alaikas Salam Ya Rasulullah."

Nabi bertanya "Boleh aku masuk ke rumahmu?"

Fatimah menjawab "Silakan."

Imam Fakir Miskin


   Ketika Imam Ali As menduduki jabatan sebagai hakim dan khalifah bagi kaum Muslimin, berbagai tantangan, bencana dan kesedihan datang menimpa beliau As. Walaupun demikian, beliau sendiri yang terjun langsung menangani masalah kemiskinan umat Islam dan rakyatnya. Beliau sama sekali tidak memiliki dendam pribadi kepada siapa pun, sehingga orang-orang yang sebelumnya memusuhi beliau dan menyimpan kedengkian dan kebencian yang mendalam sekalipun tetap dapat menerima bagian dari Baitul Mal. Bahkan beliau tidak membeda-bedakan dalam membagikan harta Baitul Mal itu di antara para sahabat, kerabat, famili dan orang-orang yang dekat dengan beliau dengan yang lainnya.

Kesan dan pengaruh kepribadian Imam Ali bin Abi Thalib AS.


 Kehidupan Imam Ali bin Abi Thalib AS. berbarengan dengan masa pergerakan wahyu hingga terputusnya wahyu sepeninggal Nabi. Ia memiliki posisi yang mulia di sisi Nabi. Posisi ini yang membuatnya berusaha untuk membantu dan melindungi Rasul Allah dan risalah selama dua puluh tiga tahun dengan perjuangan yang terus menerus. Pembelaannya terhadap batasan-batasan Islam yang suci. Kias balik posisi, perbuatan-perbuatan dan keutamaan yang dimilikinya dengan indah dilukiskan oleh ayat-ayat Al-Quran dan teks-teks hadis.

Jumat, Mei 27, 2011

Tiga Pertanyaan


Suatu hari seorang Badui Arab datang kepada Imam Husain As, Imam Ketiga kita. Dia berkata kepada Imam Husain As, "Aku memiliki hutang yang aku tidak dapat bayar." Aku datang kepada Anda untuk meminta bantuan karena aku telah mendengar kemuliaan dan kepemurahan Anda.

Imam As berkata kepadanya, "Aku akan mengajukan tiga pertanyaan kepadamu, jika engkau dapat menjawab pertanyaan pertama, aku akan memberikan uang untuk membayar sepertiga hutangmu. Jika engkau menjawab pertanyaan kedua, aku akan memberikan sepertiga yang lainnya. Jika engkau dapat menjawab ketiga pertanyaan dengan benar, aku akan memberikan uang yang engkau perlukan untuk membayar hutangmu."

Warisan inteletual Imam Ali bin Abi Thalib

Pertama yang dilakukan setelah Rasulullah saw meninggal dunia adalah -sesuai wasiat Nabi sendiri- mengumpulkan Al-Quran. Pengumpulan yang dilakukan oleh Imam Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pengumpulan yang dilakukan nantinya oleh orang-orang seperti Usman bin Affan. Kelebihan itu lebih dikarenakan penertibannya sesuai dengan waktu turunnya dan disertai dengan sebab-sebab turunnya ayat, tafsir dan ta'wil yang dibutuhkan oleh umat Muhammad saw. Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengajukannya kepada khalifah pertama Abu Bakar Siddiq namun jawaban yang diterima demikian, 'Kami tidak membutuhkan ini'. Imam Ali bin Abi Thalib kemudian memberikan isyarat bahwa setelah ini mereka tidak akan mendapatkannya lagi. Dan memang demikian. Al-Quran yang dikumpulkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib kemudian diwariskan kepada Imam setelahnya dari anak-anaknya.

Keteguhan Amirul Mukmini Ali Bin Abi Thalib as.


 Pada kondisi yang wajar dan normal, seseorang akan dapat mengatasi jiwa dan menentukan sikapnya yang sesuai dengan kondisi tersebut. Akan tetapi pada kondisi dimana ia diterpa angin kencang kemarahan dan permusuhan, seseorang akan kehilangan keseimbangn dirinya hingga pada saat-saat seperti ini sulit sekali baginya untuk menguasai dirinya.
Lain halnya dengan putra Abi Tâlib As, ia tetap teguh dan tegar pada setiap keadaan dan kondisi. Sikapnya sama sekali tidak terpengaruh dengan keadaan dirirnya, artinya sikap dan segala perbuatannya senantiasa terdapat rida Allah Swt. Tingkah lakunya di dalam rumah tangga, sikapnya dalam peperangan, pergaulan dan perlakuannya terhadap masyarakat senantiasa tunduk di bawah syari'at dan undang-undang Islam. Imam 'Ali As telah mendidik dirinya sedemikian rupa sehingga ia menjadi teladan yang baik bagi setiap muslim yang beriman kepada Tuhannya.

Iman Vs Kufr


Dalam perang Khandaq, kaum Muslimin menggali parit di sekeliling Madinah untuk mempertahankan diri mereka sehingga pihak musuh tidak dapat melintas.

Seorang dari pihak musuh yang bernama 'Amr bin Abduwud, yang dikenal akan kekuatannya, keberaniannya dan seni tempurnya kini melintasi parit.
  
Seluruh kaum Muslimin merasa gentar untuk bertarung dengannya dan hanya Imam 'Ali al-Murtada As datang menyambut tantangan orang ini.

Senin, Mei 23, 2011

Hikmah Dan Nasihat Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib (Nahjul Balaghah)


245. Amirul Mukminin as berkata: Sesungguhnya pada setiap nikmat ada
hak Allah. Apabila seseorang memenuhi hak Allah itu, maka Allah akan
meningkatkan nikmat itu, dan apabila seseorang tidak berbuat demikian,
maka ia terancam akan kehilangan nikmat itu.

246 Arnirul Mukminin (as) berkata: Bilamana kemampuan bertambah, hawa
nafsu berkurang.

247. Amirul Mukminin as berkata: Berjaga-jagalah agarjangan
tergelincir keluar dari rahmat, karena yang melarikan diri tak akan
kembali.

Sabtu, Mei 21, 2011

Hikmah Dan Nasihat Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib (Nahjul Balaghah)


1. Amirul Mukminin as berkata: Dalam masa kekacauan sosial, jadilah
seperti unta remaja yang tak berpunggung cukup kuat untuk ditunggangi
dan tidak pula bersusu untuk diperah.

2. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa mengambil serakah sebagai
kebiasaan, ia menurunkan harga dirinya sendiri; barangsiapa
membeberkan kesukaran-kesukarannya, ia menyetujui penghinaan; dan
barangsiapa memperkenankan lidahnya menguasai jiwanya, ia mengaibkan
jiwanya.

Minggu, Mei 15, 2011

Kisah Ali Bin Abi Thalib KW.


Di kala Umar Ibnul Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah: “Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.”

Menguburkan Jenazah Nabi saw.


Setelah kaum muslimin menyalati jenazah Nabi saw., Imam Ali as. menggali kuburan untuknya. Setelah itu, ia menguburkan jenazah sau-daranya itu.
Kekuatan Ali telah melemah. Ia berdiri di pinggiran kubur sembari menutupi kuburan itu dengan tanah dengan disertai linangan air mata. Ia mengeluh: “Sesungguhnya sabar itu indah, kecuali terhadapmu. Sesung-guhnya berkeluh-kesah itu buruk, kecuali atas dirimu. Sesungguhnya musibah atasmu sangat besar. Dan sesungguhnya sebelum dan sesudah-mu terdapat peristiwa besar.”[1]

Sabtu, Mei 14, 2011

Dialog Ali bin Abi Thalib-Yahudi: Perbandingan Muhammad dan Adam [6]

Dinukil dari Musa bin Ja’far, dari ayahnya Ja’far Shadiq, dari ayah-ayahnya, dari al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, dikatakan bahwa seorang Yahudi dari Syam pernah membaca Taurat, Zabur, Injil dan kitab-kitab para nabi As, di samping itu ia juga banyak mengetahui argumentasi mereka. Suatu hari orang ini datang ke sebuah majelis para sahabat Rasulullah Saw di antara mereka ada Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas dan Abu Ma’bad al-Juhani.

Rahasia Angka Ali bin Abi Thalib


Cerita tersebut menceritakan kecerdasan Ali bin Abi Thalib dalam menjawab pertanyaan orang yang ingin menguji pengetahuan Ali. Antara lain mengenai Angka-angka tersebut. Di tanyalah Ali mengenai Satu yang tiada duanya, Dua yang tiada tiganya, dan seterusnya.

Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman: "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)" [Q.S. al-Israa' 17:12]
Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan

Kecerdasan Imam Ali Bin Abi Thalib as.


Dua orang sehabat melakukan perjalanan bersama. Disuatu tempat, mereka berhenti untuk makan siang. Sambil duduk, mulailah masing-masing membuka bekalnya. Orang yang pertama membawa tiga potong roti, sedang orang yang kedua membawa lima potong roti.

Ketika keduanya telah siap untuk makan, tiba-tiba datang seorang musafir yang baru datang ini pun duduk bersama mereka.

“Mari, silakan, kita sedang bersiap-siap untuk makan siang,”kita salah seorang dari dua orang tadi.

“Aduh…saya tidak membawa bekal,” jawab musafir itu.

Maka mulailah mereka bertiga menyantap roti bersama-sama. Selesai makan, musafir tadi meletakkan uang

50 Soal Kepada Imam Ali as


1- Bilangan berapakah yang dapat dibagi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9?

Imam Ali dalam keadaan menunggang kuda segera menjawab: “Kalikanlah hari-hari tahun dengan hari-hari minggu” ketika itu beliau as mengendalikan kudanya dan pergi.

Penjelasan ucapan Imam Ali as: Jika 360 (yang pada waktu itu masyhurnya adalah hari-hari tahun berjumlah 360) kita kalikan 7 (hari-hari minggu), maka hasil pengaliannya akan berjumlah 2520, yakni:

Ilmu Imam Ali as Dalam Bidang Matematika

Upah Penggali Sumur

Dia sepakat dengan seorang penyewanya akan menggali sumur sedalam 10 kali tinggi badan, dengan upah 10 dirham. Si penggali sumur tiba-tiba berhenti, setelah menggali sedalam 1 tinggi badan. Mereka kemudia menemui Amirul Mukminin as untuk bertanya, berapa upah si penggali sumur ini? Imam Ali as menjawab, “Bagilah 10 dirham menjadi 55 bagian, satu bagian darinya berikan kepada penggali sumur.”

Ashabul Kahfi

(Seri Kecerdasan Ali bin Abi Thalib)

Dari Imam Ali ra yang menceritakan Ashabul Kahfi kepada seorang Yahudi yang ingin menguji kecerdasan Imam Ali ra. Apabila Imam Ali ra tidak bisa menceritakandan menjawab pertanyaannya, maka ia tidak mau memeluk ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw.

Sabda Rasulullah Saw

Rasulullah Saw. bersabda: "Wahai Ali, ada tiga hal yang termasuk akhlak yang utama: Hendaklah engkau menyambung tali silatu rahmi dengan orang yang memutuskannya, memberi orang yang tidak pernah memberimu dan memaafkan orang yang berbuat aniaya padamu."

Jumat, Mei 13, 2011

DIALOG MUSLIM & ATHEIS

Seorang pemuda komunis datang pada saya dan berkata: "Apakah Anda mengizinkan saya untuk berdialog dengan Anda tentang Tuhan?"

Saya berkata: "Silahkan!"

Dia berkata: "Apakah telur ayam yang lebih dulu ada kemudian ayam ataukah sebaliknya ayam dulu kemudian telur?"

Saya berkata: "Menurut Anda bagaimana?"

Beberapa menit dia berpikir lalu berkata: "Saya tidak tahu."

Cellular Memory: Jaringan Sel-sel Organ Tubuh Manusia Memiliki Memori

Seorang anak laki-laki 18 tahun, yang suka puisi, bermain musik, dan menggubah lagu, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil dan setahun kemudian, secara kebetulan orangtuanya menemukan sebuah lagu yang telah direkam dan digubah anaknya dengan judul: “Danny, My Heart is Yours’ (Danny, jantungku itu milikmu), seolah anak laki-laki itu telah mengetahui bahwa ia akan segera menemui kematian sehingga ia “mewasiatkan” untuk memberikan jantungnya kepada seseorang.
Ternyata si penerima donor jantung anak laki-laki itu adalah seorang gadis berusia 18 tahun bernama Danielle. Ketika Danielle menemui orangtua pemberi donor, Danielle memainkan beberapa musik yang seolah telah akrab dengan Danielle, padahal musik tersebut tidak pernah didengar Danielle sebelumnya, dan yang menarik, Danielle bahkan mampu melengkapi sebuah lagu yang belum diselesaikan si pemberi donor.

Surat Wasiat Politik Ilahiah Imam Khomeini

Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Beberapa tahun sebelum wafat, Sayid Ahmad Khomeini, putera Imam Khomeini, menulis di salah satu bukunya sebagai berikut. "Lembar demi lembar dari tulisan ataupun kata-kata Imam mengingatkan saya kepada penderitaan panjang dan perjuangan keras yang telah dilakukan oleh beliau, dengan segala tantangan dan halangan yang dihadapinya. Adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa pada seluruh kata-kata ataupun tulisan Imam terekam berbagai peristiwa dan krisis yang menghiasi pelataran sejarah Revolusi Islam Iran. Karenanya, kata-kata atau tulisan beliau benar-benar bisa menjadi petunjuk bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh hendak menempuh jalan yang telah beliau rintis. Tulisan dan kata-kata Imam adalah piagam Revolusi Islam Iran sekaligus naskah sejarah otentik dari sebuah keberhasilan kebangkitan paling merakyat dan paling hakiki yang pernah kita

Nabi Muhammad saw Syahid?


 Banyak dalil yang termaktub dalam kitab-kitab hadis dan sejarah, baik Syiah atau pun Sunni yang menegaskan ihwal kesyahidan Nabi Saw akibat diracun. Namun poin berikut ini juga harus diperhatikan bahwa apabila kesyahidan kita definisikan yang bermakna terbunuh di jalan Allah dan rasul sebagaimana yang bermdijelaskan dalam al-Qur’an, maka akan menjadi jelas bahwa kedudukan dan derajat pribadi Rasulullah Saw yang terbunuh di jalan ketaatan adalah kesyahidan, dimana derajat ini tentu akan lebih tinggi dari derajat dan kedudukan para syuhada. Meski insan Ilahi ini meninggalkan dunia ini dengan kematian wajar.

Kamis, Mei 12, 2011

KETIKA ANAK-ANAK BERTANYA


Bahkan paling sulitnya pertanyaan dari anak-anak tentang Tuhan, pun mempunyai jawaban yang bisa difahami, yang hal ini akan akan membuka pemikiran penanya cilik ini tentang kekaburan pemahaman mereka akan Tuhan.

Selasa, Mei 10, 2011

Apakah Agama Muncul dari Ketakutan ataukah Kebodohan, ataukah dari Gejala-gejala Dua Faktor ini?

Sebagian sosiolog dan psiko-analisis materialis Barat dan Timur bersikeras mengatakan bahwa sumber kemunculan agama dan ideologi terhadap ma'rifatullâh berasal dari rasa takut dan kejahilan atau faktor-faktor lain yang termasuk dalam kategori ini. Pendapat seperti ini dapat disimpulkan dalam empat asumsi mendasar.

Minggu, Mei 08, 2011

METODE PRAKTIS UNTUK MEMPERKENALKAN TUHAN KEPADA ANAK



Kita sekarang ini hidup pada zaman yang secara dhahir penuh dengan berbagai kesulitan dan kontradikisi, serta kehidupan yang kosong dari nilai-nilai yang berharga. Kebanyakan dari manusia pada masa ini sedang disibukkan dalam pencarian ketenangan, harapan keberhasilan pada masa datang serta disibukkan dengan pencarian tujuan dari kehidupan mereka. Harapan-harapan semacam ini mereka inginkan pula dari anak-anak mereka. Keseluruhan orangtua senantiasa ingin mengetahui bagaimanakah cara (yang tepat) yang harus dilakukan untuk mendidik anak-anak mereka sehingga mereka kelak bisa menemukan keberhasilan dalam kehidupan.
Anda bisa memanfaatkan bahasan-bahasan dalam kitab ini sebagai landasan dalam melangkah untuk sampai pada penemuan-penemuan baru, yang kemudian bisa Anda pakai untuk membantu pertumbuhan spiritual anak-anak Anda.

Sabtu, Mei 07, 2011

Gagasan Tentang Tuhan


Berdasarkan alur pemikiran di atas, gagasan Mulla Sadra tentang Tuhan berbeda dengan gagasan ke-Tuhan-an yang dimiliki oleh Al-Farabi dan Ibnu Sina. Gagasan mereka atas Tuhan berpijak pada persepsi tentang "keniscayaan wujud" dan menurut mereka juga memperkenalkan Tuhan tak cukup dengan mematok pengertian tentang ke-qadim-an dan tolok ukur ketakbutuhan dan kesempurnaan esensial Tuhan. Dalam pandangan mereka perbedaan antara Wujud Wajib dan wujud kontingen adalah bahwa wujud kontingen terangkap dan tersusun dari kuiditas dan wujud, sementara Wujud Wajib merupakan wujud murni dan tak tersusun dari kuiditas. Karena wujud itu sendiri berada pada tingkatan esensi Tuhan dan bukan bersifat tambahan pada esensi-Nya, maka zat-Nya pada tingkatan tersebut tak terpisah dari wujud sehingga mesti butuh pada wujud tersebut. Mulla Sadra berpendapat bahwa

Cinta Ahlul bait Upah Risalah Rasulullah Saw





قُلْ لا أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبى‏ وَ مَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فيها حُسْناً إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

Katakanlah (Wahai Rasulullah):"bahwa aku tidak meminta upah apapun dari kalian (atas risalah yang dibawa), kecuali kecintaan terhadap kerabatku dan barang siapa berbuat baik Kami akan menambahkan di dalamnya kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Fathimah Yang Berduka

    Sungguh Allah Ta’ala dengan iradah azaliyah-Nya telah menghadirkan seorang wanita, yang langit dan bumi belum pernah dan tidak akan pernah menyaksikan, sebelum dan sesudahnya, wanita seperti dia. Ia dilahirkan dari dua manusia suci. Yang satu Muhammad bin Abdullah, ayahandanya yang sangat menyayanginya, yang sekaligus merupakan seorang Nabi yang paling mulia di antara Nabi yang diutus, dan makhluk Tuhan yang paling dicintai-Nya. Yang satunya lagi adalah ibunda tercintanya, Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita yang mengorbankan segala yang dimilikinya demi kebenaran.

Khutbah Sayyidah Fatimah Zahra

Rasulullah saw. bersabda:wanita penghuni surga yang paling utama ada empat; Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, Asiyah bintu Muzahim istri Fir'aun-, dan Maryam bintu Imran.[1] Rasulullah saw. bersabda: sebaik-baik wanita alam semesta ada empat; Maryam bintu Imran, Asiyah bintu Muzahim, Khadijah bintu Khuwailid, dan Fatimah bintu Muhammad.[2] Rasulullah saw. bersabda: Fatimah adalah bagian dariku, maka barang siapa yang membuatnya marah niscaya telah membuatku marah Fatimah adalah bagian dariku, maka barang siapa yang mengganggunya niscaya telah menggangguku sesungguhnya Allah murka dengan murka Fatimah dan rela dengan rela Fatimah.[3]

Rintihan Suci Putri Nabi: Maqtal Fathimah al-Zahra as


Salam atasmu duhai putri sebaik baiknya makhluk, salam atasmu wahai putri nabi, salam atasmu wahai istri al-washi, salam bagimu duhai ibu al-Hasan dan al-Husain, salam atasmu wahai wanita suci yang dizhalimi dan diambil haknya, salam bagi ruh dan jasadmu yang suci nan semerbak dari lisan yang penuh dengan dosa ini, salam bagimu.....

Tepat pada tanggal 20 Jumadil Tsani, di hari Jumat yang suci, dua tahun setelah bi’tsah Rasul saaw, Sayyidah Khodijah melahirkan seorang putri yang telah dipersiapkan untuk mengemban tugas yang teramat berat. Sosok yang kelahiran sampai akhir hayatnya kelak dipenuhi dengan berbagai derita dan cobaan yang akan menimpanya.

Mengapa Fathimah az-Zahra (AS) dimakamkan di waktu malam?



Syubhah:


Mereka mengatakan Fathimah dimakamkan di waktu malam kerana wasiat Fathimah kepada Asma binti Umais, agar siapa saja yang bukan Muhrim tidak dapat melihat ukuran jasad beliau.

Fatimah Az-Zahra as, Figur Perempuan Sejati

Kesedihan luar biasa meliput Madinah. Gang-gang kota itu benar-benar senyap diliputi kesedihan. Putri kesayangan Rasulullah Saw pada hari itu meninggal dunia. Imam Ali as, suami Sayidah Fatimah Az-Zahra as, tenggelam dalam kesedihan yang luar biasa. Hanya Allah Swt yang mengetahui apa yang terlintas dalam benak Imam Ali as saat istrinya yang juga putri kesayangan Rasululah Saw meninggal dunia.
Saat Rasulullah Saw meninggal dunia, Sayidah Fatimah as benar-benar kehilangan dan sangat sedih. Kondisi pasca wafat Rasulullah Saw, tidaklah ramah. Fenomena inilah yang membuat kesedihan berlarut-larut Sayidah Fatimah Az-Zahra as. Tak lama setelah Rasulullah Saw meninggal dunia, Sayidah Fatimah menyusul ayahnya.
Menjelang wafat Sayidah Fatimah as, anak-anak Imam Ali as menangis memandang ibunda tercinta yang akan menemui ajalnya. Sayidah Fatimah setiap kali membuka matanya, ketenangan hati meliputi anak-anaknya. Kali ini, Sayidah Fatimah Az-Zahra as membuka mata dan meminta Asma,

Rabu, Mei 04, 2011

Persatuan Islam Dalam Perspektif Ayatullah Khamenei (3)

Di banding hal-hal lain, umat Islam di seluruh dunia lebih mudah untuk bersatu di bawah payung nama Nabi Besar Muhammad Saw. Ini adalah satu sisi dari kepribadian figur agung itu. Saya berulang kali menegaskan bahwa Figur yang agung itu adalah poros dan titik temu seluruh afeksi umat Islam.
Bahaya Perpecahan di Tengah Umat Islam
1. Kerakusan Musuh Islam
Hari ini di Dunia Islam, ancaman yang paling membahayakan kita adalah perpecahan. Ketika kita tercerai-berai musuh akan tergoda untuk melumat kita. Kami mengusulkan kepada semua pemerintahan di Dunia Islam dan kepada bangsa-bangsa Muslim untuk bersatu dan merapatkan barisan. Singkirkan dan lupakan perbedaan yang ada. Banyak perselisihan yang bisa diatasi. Sebagian, memang tidak bisa diselesaikan dalam jangka pendek sehingga kita perlu menutup mata darinya. Persatuan ini adalah langkah yang merugikan kaum Zionis dan Amerika sehingga mereka berusaha merusaknya dengan segala cara.

Potret Generasi Muda Idaman Islam

Umat Islam masih terus berhadapan dengan banyak tantangan. Tantangan-tantangan ini menjadikan semua unsur jati diri umat sebagai sasarannya. Media-media kita juga terperangkap dalam dampak negatif media materialisme Barat, yaitu provokasi, amoralitas, penyebaran isu, dan pengaburan fakta. Semua ini sangat jauh dari karakteristik qurani sebuah media sejati.
Terkait budaya dan persoalan-persoalan kebudayaan kita pun, dengan sangat menyesal harus dikatakan bahwa persoalan kebudayaan kita juga telah menjauh dari nilai-nilai Alquran dan agama.
Kini, saat kita berada di era kebangkitan Islam, semua penanggung jawab dalam urusan media dan budaya mesti melakukan perencanaan matang untuk kembali kepada nilai-nilai agama dan menciptakan masa depan dengan visi tercerahkan dan semangat yang lebih tinggi.