|
Sekian lama kaum hawa bangsa Arab ketika itu telah menyudutkan dan
mengambil jarak dari Hadrat Khadijah as, istri tercinta Rasulullah saw,
dikarenakan pernikahan ia dengan Muhammad saw.
Betapa kepedihan dan kesedihan telah meliputi dirinya dan tak seorang
pun yang menemani dirinya dikala saat itu Rasulullah saw sedang
bepergian, yang bisa dijadikannya sebagai teman untuk mencurahkan
kerinduannya di tengah kesepian itu, namun tiba-tiba rasa kesepian itu
hilang oleh munculnya suara dari dari seorang janin kemudian berbicara
dengan ibunya sembari menghibur dengan untaian kata-kata indah.
Okelah kita tidak mau menjelaskan perihal dialog ibu dan anak tersebut,
ihwal apa yang dikatakan oleh janin tersebut dan apa yang didengar oleh
sang ibu karena sejarah tidak banyak mengungkapkan atau bahkan tidak
bisa membuka tirai dan tidak bisa menyingkap dialog yang penuh rahasia
ini. Akan tetapi kita akan alihkan bahwa siapa gerangan bayi atau janin
tersebut yang sekian bulan dialognya dengan sang bunda itu tidak
diperlihatkan kepada Nabi saw?
Diceritakan bahwa suatu hari Rasulullah saw masuk ke rumah dan mendengar
istrinya, Khadijah as, sedang berbincang-bincang dengan seseorang.
Dengan penuh rasa heran dan takjub, Rasulullah saw bertanya kepada
istrinya: duhai istriku, dengan siapa gerangan engkau berbicara?!
Khadijah as menjawab: dengan janin yang ada di dalam kandunganku, ia-lah
yang berbicara denganku sehingga membuatku semakin cinta dan keasikan.
Rasulullah saw bersabda: "wahai Khadijah, ketahuilah bahwa malaikat
Jibril as pernah berkata kepadaku: janin ini adalah seorang wanita dan
Allah Swt menjadikannya sebagai sumber keturunanku dan dari
keturunannyalah akan ditentukan para imam yang akan menjadi pengganti
setelahku."(al Kharaij wal Jaraij, jilid 2, hal. 524).
Betul bahwa ketika itu alam semesta sedang dalam penantian lahirnya
seorang figur wanita yang teragung yang sampai saat ini tak akan pernah
ada yang menyamainya, dimana dengan kalahirannya ini akan menjadi suri
tauladan dan uswah bagi seluruh wanita alam.
Kini sudah tiba saatnya Khadijah melahirkan bayi tersebut, ia pun
meminta tolong dan meminta bantuan dari perempuan-perempuan Arab, namun
dengan kedengkian dan iri hati yang mereka miliki terhadap Khadijah maka
dengan sangat kasar menolak dan menghindar dari memberikan bantuan
kepadanya.
Disaat Ia larut dan tenggelam dalam pikirannya bahwa apa gerangan yang
akan dibuatnya, siapa yang akan membantunya dalam kondisi sedemikian
ini, tiba-tiba muncul empat orang wanita yang berparas tinggi yang
seakan-seakan keempat wanita tersebut dari keturunan bani Hasyim
Melihat mereka, tubuh Khadijah langsung menggigil dan bergetar karena
sebelumnya ia tak pernah melihat keempat wanita tersebut. Salah seorang
dari mereka berkata: wahai Khadijah! Janganlah engkau bersedih; karena
kami ini adalah utusan Tuhan-mu. Saya adalah Sara dan ini Asiyah putrid
Muzahim dan ini adalah Maryam dan yang satunya lagi adalah Kultsum
saudari Musa bin 'Imran. Allah Swt mengutus kami guna membantu kamu
melahirkan bayi tersebut.
Keempat wanita ini pun berada di sebelah kanan dan kiri serta di sebelah
kepala dan kaki Khadijah, beberapa detik kemudian lahirnya bayi
tersebut…bayi itu adalah Hadrat Fathimah Az Zahra as…ia lahir ke dunia
untuk menerangi alam semesta, setelah ia menerangi langit dengan
cahayanya. Dengan ini, ketika Fathimah as lahir cahaya muncul dari
dirinya yang mana menerangi seluruh rumah-rumah di kota Makkah yang
ketika itu tenggelam di kegelapan malam dan tak ada satu pun tempat di
ala mini, di barat dan di timur yang tidak dipenuhi cahaya Fathimah as.
Fathimah as dimandikan dengan al kautsar dan dibungkus dengan dua lembar
kain dan mereka meminta supaya ia berbicara.
Fathimah as, dengan kehendak Allah Swt, menggerakkan bibirnya dan
bersaksi bahwa Muhammad saw adalah nabi dan utusan Allah Swt dan
bersaksi pula akan keimaman Imam Ali as dan keimaman dua belas
putranya.( al Kharaij wal Jaraij, jilid 2, hal. 524).
Sejarawan menuliskan bahwa hari lahir Sayidah Fathimah as adalah pada
tanggal 20 Jumadi al Tsani tahun kelima bi'tsat.
Al marhum Syaikh Mufid terkait dengan hari lahir yang penuh berkah ini,
menuliskan:
Tanggal 20 Jumadil Akhir merupakan suatu hari dimana putrid Rasulullah
saw, Sayidah Fathimah as, dilahirkan dan itu merupakan suatu hari dimana
seluruh kebahagiaan kaum mukminin diperbaharui kembali, dengan itu
dianjurkan (mustahab) pada hari wiladah Sayidah Fathimah as untuk
melakukan amalan dan perbuatan baik dan bersedekah kepada para fakir dan
miskin. (Masar Al Syi'ah, hal. 31). (sumber: Fathimah as Ulguy-e
Hayat-e ziba, karya: Muhammad Jawad Murawwiji Thabasi). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar