Pembicaraan tidak selalu ber arti pemahaman antara dua jiwa Kata-kata yang berasal dari bibir-bibir dan lidah-lidah tidak selalu bisa membawa sepasang hati bersama Ada sesuatu yang lebih agung dan lebih murni dari apa yang diutarakan mulut.

Selasa, September 20, 2011

Ketinggian Akhlak dan Keluhuran Budi Imam Hasan al-mujtaba

Anas berkata, "Tak seorangpun yang menyerupai Rasulullah saww selain daripada Hasan bin Ali." (Shahih Tirmidzi)
.

Kelahiran Imam Hasan al Mujtaba

Pendapat yang paling masyhur dan diakui lebih tepat mengenai kelahiran beliau adalah pada tanggal 15 Ramadhan tahun ke 13 Hijriyah di Madinah. Ayahnya imam Ali bin Abi Thalib as, menikahi putri Rasulullah saww, Fatimah az Zahra pada bulan Zulhijjah tahun ke dua Hijriyah. Hasan adalah putra pertama dari keduanya.

Proses Kelahirannya

Jabir meriwayatkan bahwa saat Fatimah az Zahra as mengandung Hasan dan melahirkannya, Nabi saww memerintahkan mereka (para wanita) menyelimuti Hasan dengan kain putih. Akan tetapi mereka menyelimuti dengan kain kuning. Fatimah berkata, "Wahai suamiku, berilah nama anakmu ini." Imam Ali as menjawab, aku tidak akan mendahului Rasulullah saww memberikan nama kepadanya." Lalu datanglah Rasulullah saww yang lantas memeluk Hasan dan menciumnya, serta memasukkan lidah ke mulutnya, maka Hasanpun mulai menghisapnya. Kemudian Rasulullah saww berkata kepada mereka, "Bukankah sudah kukatakan untuk menyelimutinya dengan kain putih?".

Lalu beliau saww meminta kain putih, menyelimutinya dengan kain itu dan membuang kain kuning sebelumnya. Setelah itu beliau melantunkan azan di telinga kanannya dan iqamat di telinga kirinya. Kemudian bersabda kepada imam Ali as, "Akan diberi nama siapakah dia?"

Imam Ali as menjawab, "Saya tidak akan mendahului anda ya Rasulullah untuk memberinya nama.."

Rasulullah saww bersabda, "Aku juga tidak akan mendahului Allah dalam memberikan nama untuknya."

Kemudian Jabir menuturkan bahwa Allah swt berfirman kepada malaikat Jibril as, "Muhammad telah mendapatkan seorang cucu, karenanya turunlah kepadanya dan sampaikanlah salam dan ucapkan selamat dariKu dan darimu dan katakan kepadanya, "Sesungguhnya Ali bagimu seperti kedudukan Harun dari Musa. Maka namailah ia dengan nama anak Harun."

Lalu Jibril turun menemui Nabi saww dan menyampaikan ucapan selamat dari Allah swt dan dari dirinya sendiri, kemudian berkata, "Sesungguhnya Allah swt memerintahkan anda untuk menamainya dengan nama anak Harun."

Kemudian Rasulullah saww bertanya, "Siapakah namanya?"

Malaikat Jibril as menjawab, " Syubbar"

Rasulullah saww berkata, "Lidahku, lidah orang Arab." (maksudnya Rasulullah sulit menyebut nama itu.

Malaikat Jibrilpun berkata, "Namailah ia dengan Hasan. Karena sesungguhnya dengan kebaikan Allahlah berdiri langit dan bumi ini." (Bihar al Anwar, 43/240, hadis ke-8).

Sunnah Melahirkan

Rasulullah saww kemudian berakikah dengan seekor kambing besar yang disembelih dengan tangannya sendiri pada hari ketujuh kelahiran Hasan. Beliau saww bersabda, "Bismillah, ini adalah aqiqah Hasan. Ya Allah agungkanlah aqiqah ini dengan keagungannya, dan dagingnya dengan dagingnya, darahnya dengan darahnya, rambutnya dengan rambutnya. Ya Allah, jadikan kambing ini menjadi penebus bagi Muhammad dan keluarganya."

Kemudian beliau saww memberikan satu bagian kepada kabilah dan bagian lainnya diberikan kepada tetangga. Diriwayatkan bahwa disunnahkan rambut kepala anak laki-laki ketika di aqiqah dicukur dan ditimbang, lalu diganti dengan perak dengan jumlah timbangan yang sama, kemudian disedekahkan.

Masa Menyusui

Ummu Fadhl, istri Abbas paman Nabi saww berkata, "Aku berkata, Wahai Rasulullah saww, aku bermimpi bahwa salah satu anggota tubuhmu berada di kamarku." Nabi saww menjawab, "Sungguh indah apa yang kau lihat itu. Fatimah telah melahirkan seorang anak, uruslah ia."

Setelah Fatimah melahirkan Hasan, Nabi saww menyerahkan bayi suci itu kepada Ummu Fadhl untuk menyusuinya dengan susu Qusam bin Abbas. (Al Bihar, 43/242).

Gelar dan Julukan Imam Hasan

Gelar (kunyah) Imam Hasan adalah Abu Muhammad. Adapun julukannya cukup banyak, diantaranya at Taqi, az Zaki, as Sayyid, as Sibthi dan al Wali. Semua nama ini digunakan untuk beliau. Dan julukan yang paling tenar dari semua itu adalah at Taqi, akan tetapi julukan yang pertama kali diperkenalkan oleh Rasulullah adalah as Sayyid, karena beliau saww telah menyifatinya dengannya sehingga sudah menjadi karakter dan kekhasannya. Julukan tersebut diriwayatkan secara shahih oleh para imam dan para perawi yang terpercaya, bahwa nabi Muhammad saww bersabda, "Anakku ini adalah seorang sayyid." Maka as Sayyidpun menjadi julukannya yang pertama.

Tulisan pada Cincinnya

Dari Abu Abdillah as Shadi, "Telah ada pada cincin Hasan dan Husain, kalimat 'hasbiyallah'." Sementara dari Imam Ridha as, "Tulisan di cincin Hasan adalah al Izzatu Lillah."

Akhlak dan Karakter Imam Hasan as

Hudzaifah berkata, "Aku melihat Rasulullah dan Hasan bin Ali sangat menyerupainya."

Anas berkata, "Tak seorangpun yang menyerupai Rasulullah saww selain daripada Hasan bin Ali." (Shahih Tirmidzi)

Dengan karakter ini, Imam Hasan digambarkan memiliki leher putih kemerah-merahan, kedua mata sangat hitam, mudah berteman, berambut dada lebat, bercambang lebat, pundaknya seperti kendi perak, kepalanya indah, berdada bidang, perawakannya sedang, tampan, termasuk orang yang paling indah wajahnya. Beliau acap mencelup (menyemir rambut) dengan warna hitam, berambut ikal dan berpostur tubuh ideal. (Kasyf al Ghummah, I/565)

Imam Hasan adalah manusia terbaik dari sisi keturunan bapak, ibu, kakek dan nenek serta paman dan bibi, baik dari garis ibu maupun bapak. Beliau juga mengecap pendidikan yang ideal. Kehidupannya sejak kecil telah terpatri dengan stempel Ilahi dan persiapan Rabbani di tangan Nabi terakhir saww dan penghulul para wali dan penghulu para wanita.

Hasan adalah putra Rasulullah baik secara jasmani maupun secara maknawi. Beliau adalah putra madrasah wahyu yang memancarkan rahmat dan petunjuk bagi alam semesta.

*disadur dari buku Hasan Mujtaba, Pangeran Sebatang Kara terbitan Al Huda



SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar