Pembicaraan tidak selalu ber arti pemahaman antara dua jiwa Kata-kata yang berasal dari bibir-bibir dan lidah-lidah tidak selalu bisa membawa sepasang hati bersama Ada sesuatu yang lebih agung dan lebih murni dari apa yang diutarakan mulut.

Jumat, Mei 27, 2011

Iman Vs Kufr


Dalam perang Khandaq, kaum Muslimin menggali parit di sekeliling Madinah untuk mempertahankan diri mereka sehingga pihak musuh tidak dapat melintas.

Seorang dari pihak musuh yang bernama 'Amr bin Abduwud, yang dikenal akan kekuatannya, keberaniannya dan seni tempurnya kini melintasi parit.
  
Seluruh kaum Muslimin merasa gentar untuk bertarung dengannya dan hanya Imam 'Ali al-Murtada As datang menyambut tantangan orang ini.


Tatkala Imam Ali al-Murtada As maju ke medan laga, Nabi Muhamamd Saw bersabda, "Seluruh iman kini maju berhadapan dengan seluruh kufr (kekafiran)."

Pertempuran seru berlangsung dan pada akhirnya Imam 'Ali al-Murtada As melemparkan 'Amr ke tanah dan hinggap di atas dada orang itu dan bersiap untuk membunuhnya.

Pada saat Imam Ali akan membunuh musuh Islam ini, dia meludahi wajah Imam.

Seluruh orang yakin bahwa karena penghinaan ini, 'Amr akan lebih cepat menjumpai maut.

Namun, mereka terkejut manakala mereka melihat Imam 'Ali bergerak menjauh dari dada Amr dan meninggalkannya.

Amr menyerang Imam sekali lagi dan setelah beberapa waktu kemudian, Imam menaklukkkannya dan membunuhnya.

Setelah pertempuran berakhir, orang-orang bertanya kepada Imam Ali al-Murtada alasan mengapa dia menunda kematian Amr ketika dia pertama kali mengalahkannya.

 Imam Ali al-Murtada As menjawab bahwa jika dia membunuhnya pertama kalinya, perbuatannya itu bukan demi Allah akan tetapi demi pemuasan amarahnya sehingga dia melepaskan Amr bin Abdu Wud.

 Kemudian, Imam Ali As mengendalikan marahnya dan menghabisi Amr tulus semata-mata demi Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar