Pembicaraan tidak selalu ber arti pemahaman antara dua jiwa Kata-kata yang berasal dari bibir-bibir dan lidah-lidah tidak selalu bisa membawa sepasang hati bersama Ada sesuatu yang lebih agung dan lebih murni dari apa yang diutarakan mulut.

Senin, Mei 23, 2011

Hikmah Dan Nasihat Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib (Nahjul Balaghah)


245. Amirul Mukminin as berkata: Sesungguhnya pada setiap nikmat ada
hak Allah. Apabila seseorang memenuhi hak Allah itu, maka Allah akan
meningkatkan nikmat itu, dan apabila seseorang tidak berbuat demikian,
maka ia terancam akan kehilangan nikmat itu.

246 Arnirul Mukminin (as) berkata: Bilamana kemampuan bertambah, hawa
nafsu berkurang.

247. Amirul Mukminin as berkata: Berjaga-jagalah agarjangan
tergelincir keluar dari rahmat, karena yang melarikan diri tak akan
kembali.


248. Amirul Mukminin as berkata: Kedermawanan lebih mendorong bagi
kebajikan ketimbang menghormati persaudaraan.

249. Amirul Mukminin as berkata: Apabila seseorang mempunyai gagasan
yang baik tentang Anda, buatlah gagasan itu menjadi kenyataan.

250. Amirul Mukminin as berkata: Amal yang terbaik ialah tindakan yang
Anda harus memaksa diri untuk melakukannya.

251. Amirul Mukminin as berkata: Sayajadi mengenal Allah Yang Mahasuci
melalui terpecahnya tekad, perubahan niat dan hilangnya keberanian.

252. Amirul Mukminin as berkata: Asamnya dunia ini adalah manisnya
dunia yang akan datang, sedang manisnya dunia ini adalah asamnya dunia
yang akan datang.

253. Amirul Mukminin as berkata: Allah telah menetapkan keimanan untuk
penyucian dari syirik, salat untuk penyucian dari kesombongan, zakat
sebagai sarana rezeki, puasa sebagai ujian bagi manusia, Haji sebagai
dukungan bagi agama, jihad sebagai kehormatan Islam, ajakan kepada
kebaikan sebagai kebaikan bagi rakyat umum, mencegah kemungkaran
sebagai kendali bagi orang jahat, penghormatan pada persaudaraan untuk
peningkatanjumlah, kisas untuk menghentikan pertumpahan darah, balasan
hukuman untuk mewujudkan pentingnya larangan, pemantangan minum khamar
untuk melindungi akal, menjauhi pencnrian untuk menanamkan kesucian,
berpantang zina untuk menjaga susila, berpantang homoseksual untuk
meningkatkan keturunan, mengajukan kesaksian untuk melengkapi bukti
tentang pendapat, menjauhi kebohongan untuk meningkatkan penghormatan
kepada kebenaran, memelihara perdamaian untuk berlindung dari bahaya,
imâmah untuk ketertiban masyarakat, dan ketaatan sebagai tanda honnat
kepada imâmah.

254. Amirul Mukminin as biasa berkata: Apabila Anda menghendaki
seorang penindas mengambil sumpah, mintalah dia bersumpah bahwa
(apabila ia berbohong, maka) ia berada di luar kekuasaan dan kekuatan
Allah, karena apabila ia bersumpah palsu secara ini, maka ia akan
segera dihukum, sedang apabila bersumpah demi Allah yang tak ada tuhan
selain Dia, ia tak akan segera dihukum karena ia mengesakan Allah.

255. Amirul Mukminin as berkata: Wahai putra Adam, jadilah wakil Anda
sendiri dalam urusan harta Anda dan perbuatlah tentang hal itu apa
yang ingin Anda lakukan dengan itu setelah matinya Anda.

256. Amirul Mukminin as berkata: Kemarahan adalah sejenis kegilaan,
karena korbannya menyesal sesudahnya. Apabila ia tidak menyesal, maka
kegilaannya dikukuhkan.

257. Amirul Mukminin as berkata: Kesehatan badan datang dari ketiadaan iri hati.

258. Amirul Mukminin as berkata (kepada Kumail ibn Ziyad an-Nakha’i):
Wahai Kumail, arahkan rakyat Anda untuk keluar pada siang hari untuk
mencapai perilaku mulia, dan pergi di malam hari untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang yang mungkin sedang tidur, karenasayabersumpah
demi Dia Yang Pendengaran-Nya menjangkau seluruh suara bahwa apabila
seseorang menyenangkan hati orang lain, maka Allah akan menciptakan
suatu hal yang istimewa dari (perbuatan) menyenangkan itu sehingga
bilamana suatu kesulitan menimpanya, maka (kebaikan) itu akan datang
berlari seperti mengalimya air dan mengusir kesulitan seperti diusimya
unta liar.

259. Amirul Mukminin as berkata: Bilamana Anda jatuh ke dalam
kemiskinan, bemiagalah dengan Allah melalui sedekah.

260. Amirul Mukminin as berkata: Kesetiaan kepada para pengkhianat
(ahlul ghadri) adalah kedurhakaan kepada Allah, sedang ketidaksetiaan
kepada orang yang tidak beriman adalah kesetiaan kepada Allah.

261. Amirul Mukminin as berkata: Banyak orang yang dibawa secara
berangsur-angsur kepada hukuman dengan perlakuan baik kepadanya;
banyak orang yang tetap tertipu karena kejahatan-kejahatannya
ditutupi; dan banyak orang yang berada dalam ilusi karena pembicaraan
baik tentang dia; padahal tak ada cobaan Allah yang lebih besar
daripada pemberian waktu (imla’) kepadanya.
Sayid Radhi mengatakan: Ucapan ini telah muncul sebelumnya juga,
tetapi di sini terdapat tambahan yang indah dan berguna.
Pada bagian ini kami telah memasukkan pilihan-pilihan dari ucapan
Amirul Mukminin yang memerlukan keterangan

262/1. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as menyebutkan: Bilamana
situasi akan seperti ini, maka pemimpin agama akan bangkit dan manusia
akan berkumpul di sekelilingnya sebagai berkumpulnya
penggalan-penggalan awan yang tak berair.
Sayid Radhi mengatakan: “Ya’sûb” adalah pemimpin masyhur yang bertugas
mengurusi urusan manusia, sedang “quza” berarti penggalan-penggalan
awan yang tidak mengandung air.”

263/2. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as mengatakan: la pembicara
yang subur.
Sayid Radhi mengatakan: “Syahsyah berarti seorang ahli dan bebas dalam
berkata-kata, dan setiap orang yang bebas dalain berkata-kata atau
berjalan disebut “Syahsyah”. sedang makna lain kata itu berarti orang
kikir atau lokek.”

264/3. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as mengatakan: Pertengkaran
menimbulkan kehancuran.
Sayid Radhi mengatakan: “Quhm” berarti keruntuhan, karena pertengkaran
sering mendorong manusia kepada kehancuran dan kesedihan. Sama seperti
bila dikatakan “Ouhmatul A’rab”, yang berarti masa (kekeringan)
bilamana ternak yang dimiliki orang Arab pedalaman merosot menjadi
tulang-tulang, dan beginilah keadaan mereka tergiring. Argumen lain
juga diajukan dalam hal ini, yakni situasi menggiring mereka ke
daerah-daerah hijau. Dengan kata lain, kesulitan kehidupan di
pedalaman mendorong mereka ke kota.

265/4. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as mengatakan: Bilamana anak
gadis telah akil balik usia, maka hubungan pada sisi ayah lebih
disukai.
Sayid Radhi mengatakan: Ketimbang “nashshal-higâq”, kombinasi
“nashshal-haqâ’iq” juga telah diriwayatkan. “Nashsh” berarti ujung
akhir sesuatu, atau batasnya yang terjsuh, seperti “an-nashshi
fis-sair” berarti maksimum jauhnya seekor binatang hapat berjalan.
Atau, kita katakan, misalnya, “Nashashtur-rajula ‘anil-amrr”, bilamana
Anda telah menanyai seseorang secara ekstrem untuk memaksanya
mengatakan apa yang ada padanya., maka, “nashshul-hagâ’iq’ berarti
kebijaksanaan karena merupakan batas akhir masa kanak-kanak, bilamana
seseorang melewati masa kanak-kanak dan memasuki kedewasaan; ini
merupakan rujukan yang sangat fasih kepada pokok itu, dan sangat asing
pula, Amirul Mukminin bermaksud mengatakan: Bilamana anak perempuan
mencapai tahap ini, hubungan dengan pihak ayah lebih mengandung hak
ketimbang ke pihak ibunya, asal saja mereka adalah mahramnya, seperti
para saudara lelakinya dan pamannya dari pihak ayah, untuk mengurusi
perkawinan mereka apabila mereka menghendakinya. “Al-Hiqâq” juga
berarti pertengkaran antara si ibu dengan seorang kerabat si gadis
dari pihak ayah. Pertengkaran ini ialah bahwa masing-masingnya
mengatakan mempunyai hak atas si gadis. Itulah sebabnya dikatakan,
“Hâgatuhu hiqâqan” selaras dengan “Jâdaltuhu jidâlan”. Dikatakan bahwa
“nashshul hiqâq” berarti mendapat pengertian, yakni kebijaksanaan,
karena Amirul Mukminin merujuk tahap ketika hak-hak dan kewajiban
telah dapat diterapkan. Orang yang meriwayatkan kata itu sebagai
“haqâ’iq “bermaksud mengartikannya sebagai bentuk jamak dari “haqiqah
“(hakikat).
Yang di atas itu adalah yang dinyatakan oleh Abu ‘Ubaid al-Qasim ibn
Salam (dalam Gharîb al-Hadits, III. h. 45&458); tetapi saya pikir
maksud kata ” nashshul-hiqâq’ di sini adalah seorang gadis yang
mencapai tahap usia kawin dan mengizinkannya melaksanakan hak-haknya
atas dasar kias “bil-hiqâqi minal-ibili” (masa kedewasaan unta) di
mana “hiqâq” adalah bentukjamak dari “hiqqah “atau “hiqq” yang berarti
genapnya usia tiga tahun dan memasuki tahun keempat, ketika ia sudah
dapat dikendalikan dan ditunggangi. “Haqâ’iq” pun adalah bentuk jamak
dari “hiqqah”. Jadi, kedua versi itu menuding kepada arti yang sama,
yakni penafsiran lebih sesuai dengan cara orang Arab ketimbang yang
telah disebutkan sebelumnya.

266/5. Sebuah hadis dari Amirul Mukminin as mengatakan: Iman
menghasilkan “lumazhah” dalam hati. Ketika iman berkembang, “lumazhah”
itu juga bertambah.
Sayid Radhi mengatakan: “Lumazhah” adalah suatu bintik berwarna putih
atau sesuatu seperti itu. Atas dasar analogi itu apabila seekor kuda
mempunyai suatu titik putih di bagian bibir bawahnya, maka ia disebut
“Farasun almazh”, yakni kuda yang berbintik putih.

267/6. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as mengatakan: Apabila
seseorang mempunyai suatu “ad-dainuzh-zhanûn” (hutang yang meragukan),
adalah kewajibannya untuk membayar zakat atasnya selama tahun-tahun
yang lalu itu apabila ia melewatinya.
Sayid Radhi mengatakan: “Azh-Zhanûn adalah pinjaman yang tentang itu
si pemberi pinjaman tidak mengetahui apakah ia akan mampu mendapatkan
pembayarannya kembali dari si peminjam. la seperti orang yang
terombang-ambing oleh harapan akan mendapatkan atau kehilangan. Ini
cara pengungkapan yang paling fasih. Dengan demikian segala sesuatu
yang tentang itu Anda tidak mengetahui di mana Anda berdiri, berada
dalam zhanûn. Dalam garis yang sama penyair al-A’sya (Maimun ibn Qais
al-Wa’ili) (m. 7 H./629 M.) mengatakan:
“Sumur azh-Zhanûn (sumur yang mungkin berair dan mungkin tidak) yang
juga tidak mendapatkan hujan dari awan hujan, tak dapat dibandingkan
dengan (sungai) Efrat yang gelombangnya bangkit meninggi yang
menghanyutkan perahu maupun perenang yang tangkas.”
Judd berarti sumur (di belantara), sedang zhanûn adalah sumur yang tak
diketahui apakah berair atau tidak.

268/7. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as menyebutkan bahwa ia
mengatur suatu pasukan untuk maju berjihad seraya berkata: I’dzibû
(menjauhlah) dari wanita sejauh kemampuan Anda.
Sayid Radhi mengatakan: l’dzibû berarti apa yang “menjauhkan” pikiran
dari wanita dan dari kelengketan pada mereka, dan jangan berhubungan
dengan mereka: karena semua ini menghasilkan kelemahan dalam gairah,
mempengaruhi keteguhan tekad, melemahkan diri terhadap musuh dan
mencegah usaha keras dalam pertempuran. Apa yang menghalangi dari
sesuatu disebut ‘adzaba ‘anhu, yakni dipalingkan darinya., maka,
al-’âdzib dan al-’adzûb berarti yang melepaskan diri dari, makan dan
minum.

269/8. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as mengatakan: Sebagai
penembak berhasil (yâsir al-fâlij) yang mengharapkan keberhasilan pada
tembakannya yang pertama.
Sayid Radhi mengatakan: “Al-yâsirûn” (jamak dari yâsir) berarti orang
yang menembak dengan panah pada seekor unta yang telah disembelih,
secara taruhan, sedang “al-fâlij” berarti yang berhasil atau berjaya.
Misalnya dikatakan, “Falaja ‘alaihim” atau “falajahum” (yakni ia
beroleh kemenangan atas mereka atau mengalahkan mereka). Seorang
penyair mengatakan sebagai seruan perang,
“Ketika kulihat orang berhasil beroleh kemenangan.”

270/9. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin (as) mengatakan: Ketika
gawatnya pertempuran memanas menjadi sengit kami mencari perlindungan
pada Nabi Allah SAWW, dan tak ada di antara kami yang lebih dekat
kepada musuh selain Nabi.
Sayid Radhi mengatakan: Ini berarti bahwa bilamana ketakutan kepada
musuh meningkat dan pertempuran menjadi sengit, kaum Muslim mulai
berpikir bahwa karena Rasulullah sendiri telah melakukan peperangan
itu, tentulah Allah akan memberikan kemenangan kepada beliau dan oleh
karena itu mereka akan selamat dari segala bahaya karena keberadaan
beliau.
Dan kata-kata “Idzâ ahmarral ba’su” (apabila krisis menjadi merah
panas) merujuk parahnya keadaan itu. Untuk maksud itu beberapa
ungkapan telah digunakan, dan yang tersebut di atas itu adalah yang
terbaik darinya, karena Amirul Mukminin menyerupakan perang dengan api
yang panas dan merah dalam tindakan maupun wama. Ini dikukuhkan oleh
kata-kata Rasiilullah SAWW ketika pada Pertempuran Hunain beliau
melihat kaum Hawazin bertempur, beliau mengatakan, “Sekarang wathîs
sedang memanas”, sedang wathîs adalah tempat menyalakan api. Dengan
demikian Rasulullah SAWW menyerupakan sengitnya pertempuran oleh
manusia dengan panas dan nyala api.
Bagian ini berakhir di situ (No.270/9)

271. Ketika berita tentang serangan orang-orang Mu’awiah atas Anbar
sampai kepada Arnirul Mukminin as, ia sendiri keluar sambil berjalan
hingga ke Nukhailah, di mana orang menemuinya seraya berkata, “Ya
Amirul Mukminin, kami cukup untuk mereka.” Lalu ia berkata: Anda tak
mungkin cukup bagi saya terhadap diri Anda sendiri, maka bagaimana
Anda akan cukup bagi saya terhadap orang lain? Di hadapan saya rakyat
mengeluh tentang penindasan penguasa mereka, tetapi saya harus
mengeluh tentang tindakan salah dari rakyat saya; seakan-akan saya
dipimpin oleh mereka dan mereka adalah pemimpin, atau saya adalah
rakyat dan mereka penguasa.
Periwayat itu mengatakan: Ketika Amirul Mukminin as mengucapkan ini
dalam pembicaraan panjangnya yang telah kami masukkan dalam koleksi
khotbah (No. 27), dua orang sahabatnya maju kepadanya dan salah
seorang di antaranya berkata, “Saya tidak menguasai kecuali diri saya
sendiri dan saudara saya (QS. 5:25)., maka perintahkanlah kami ke mana
saja Anda mau, ya Arnirul Mnkminin, dan kami akan melaksanakannya.”
Atasnya Amirul Mukminin as berkata, “Bagaimana Anda dapat melaksanakan
apa yang saya tujui?”

272. Amirul Mukminin as berkata: Dikatakan bahwa Harits ibn Hut datang
kepada Amirul Mukminin as seraya berkata: “Apakah Anda mengira saya
dapat membayangkan bahwa kaum Jamal berada dalam kebatilan?” Amirul
Mukminin as berkata: “Wahai Harits, Anda telah melihat ke bawah diri
Anda sendiri tetapi tidak ke atas Anda, dan karena itu Anda menjadi
bingung. Sesungguhnya Anda tak mengenal kebenaran, maka bagaimana Anda
akan mengetahui orang yang berada dalam kebenaran? Dan Anda tak
mengenal kebatilan, maka bagaimana Anda akan mengetahui orang yang
berada dalam kebatilan?” Lalu Harits berkata, “Dalam hal itu saya akan
mengundurkan diri bersarna Sa’d ibn Malik dan ‘Abdullah ibn ‘Umar.”
Atasnya Amirul Mukminin as berkata: “Oh! Sa’d dan ‘Abdullah ibn ‘Umar
tak berpihak pada kebenaran dan tidak pula meninggalkan kebatilan.

273. Amirul Mukminin (as) berkata: Pemegang wewenang adalah seperti
penunggang singa — ia diiri karena kedudukannya tetapi ia tahu benar
akan posisinya.

274. Amirul Mukminin (as) berkata: Berbuat baiklah kepada orang lain
yang terlanda musibah supaya orang berbuat baik kepada kerabat Anda
yang terlanda musibah.

275. Amirul Mukminin as berkata: Bilamana ucapan orang bijaksana tepat
mengenai sasaran, hal itu merupakan obat; tetapi apabila salah, maka
ia menjadi penyakit.

276. Orang meminta kepada Amirul Mukminin as untuk mendefinisikan
agama baginya., maka berkatalah Amirul Mukminin as: Datanglah kepada
saya besok supaya saya mencerahkan Anda di hadapan orang banyak,
sehingga apabila Anda lupa akan apa yang saya katakan, orang lain akan
mengingatnya, karena ucapan adalah seperti buman yang menggelepar yang
mungkin dapat ditangkap oleh seseorang tetapi tidak oleh orang lain.
Sayid Radhi mengatakan: Kami telah menyatakan pada bab sebelumnya apa
jawaban Arnirul Mukminin as kepada orang ini, yakni ucapannya bahwa
“Keimanan mempunyai empat aspek”. (Hikmah No. 31)

277. Amirul Mukminin as berkata: Wahai putra Adam, jangan menimpakan
kecemasan hari yang belum datang pada hari yang telah datang, karena
apabila hari itu berada dalam masa hidup Anda, maka Allah pun akan
memberikan rezekinya pula.

278. Amirul Mukminin as berkata: Cintailah sahabat Anda sampai ke
suatu batas, karena mungkin ia akan berbalik menjadi musuh Anda di
suatu hari. Dan bencilah musuh Anda hingga ke suatu batas karena
mungkin kelak ia berbalik menjadi sahabat Anda.

279. Amirul Mukminin as berkata: Ada dua jenis pekerja di dunia ini.
Yang satu bekerja untuk dunia mi dan pekerjaannya membuat dia tak
peduli akan dunia yang akan datang. la takut akan kemiskman bagi
orang-orang yang akan ditinggalkannya tetapi merasa dirinya aman
tentang hal itu., maka ia menjalani hidupnya bagi kebaikan orang lain.
Yang lainnya ialah orang yang bekerja di dunia ini untuk apa yang akan
datang, dan ia menyimpan bagiannya dari dunia ini tanpa susah payah.
Dengan demikian ia mendapatkan kedua manfaatnya sekaligus. Secara ini
ia bermartabat di hadapan Allah. Apabila ia meminta sesuatu kepada
Allah, maka la tidak akan menolaknya.

280. Diriwayatkan bahwa pada zaman (Khalifah) ‘Umar ibn Khaththab,
banyaknya perhiasan Ka’bah disebutkan kepadanya dan seseorang
menyarankan: “Apabila dengan itu Anda mempersiapkan tentara Muslim,
maka hal itu akan sangat menguntungkan; dan apa hubungan Ka’bah dengan
perhiasan?” ‘Umar berpikir untuk berbuat demikian, tetapi ia bertanya
kepada Amirul Mukminin (as), dan Amirul Mukminin berkata:
“Ketika Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi SAWW, ada empat jenis harta.
Pertama, harta para individu Muslim yang dibagi-bagikannya kepada ahli
warisnya menurut bagian yang tertentu. Kedua, fai’ yang ia
bagi-bagikan kepada orang-orang yang dimaksudkan. Ketiga, khumus yang
untuk itu Allah menetapkan cara menafkahkannya. Keempat, jumlah
sedekah yang cara menafkahkannya juga ditetapkan Allah. Perhiasan
Ka’bah telah ada di hari-hari itu, tetapi Allah membiarkannya
sebagaimana adanya, tidak meninggalkannya dengan mengabaikannya dan
tidak pula hal itu tidak diketahui-Nya. Karena itu hendaklah Anda
biarkan itu di mana Allah dan Rasul-Nya telah menetapkannya.” Atasnya
‘Umar berkata, “Sekiranya Anda tidak di sini, maka kami sudah
terhina.” la pun meninggalkan perhiasan itu sebagaimana adanya.

281. Diriwayatkan bahwa dua orang dibawa kepada Amirul Mukminin as.
Mereka telah melakukan pencurian atas Baitul Mal. Yang seorang adalah
budak yang telah dibeli dengan uang baitul mal dan yang lainnya telah
dibeli oleh salah seorang rakyat. Amirul Mukminin as berkata:
Tentang yang seorang ini, yang milik umum, tak ada hukuman baginya
karena itu berarti bahwa satu milik Allah telah mengambil milik Allah
lain. Tentang yang satunya, ia harus dihukum. (Akibatnya, tangannya
dipotong.)

282. Amirul Mukminin as berkata: Apabila langkah saya beroleh
keteguhan dari tempat yang menggelincirkan ini, saya akan mengubah
beberapa hal.

283. Amirul Mukminin as berkata: Ketahuilah dengan sepenuh keyakinan
bahwa Allah tidak menetapkan bagi seseorang rezeki yang lebih banyak
dari yang telah ditentukan dalam Dzikril-Hakim, walaupun sarananya
(untuk mencari rezeki) besar, hasratnya untuk itu kuat dan usahanya
keras. Tidak pula kelemahan seseorang atau kemiskinan sarananya akan
menghalangi jalan di antara apa yang telah ditentukan dalam
Dzikril-Hakim dan dirinya. Orang yang menyadarinya dan bertindak
berdasarkan hal itu adalah yang terbaik di antara mereka semua dalam
segi kesenangan dan kemanfaatan. Sedang orang yang mengabaikannya dan
meragukannya, melebihi semua orang dalam kerugiannya. Sangat sering
orang yang diridai digiring perlahan-lahan kepada kehancuran melalui
nikmat-nikmat itu. Dan sangat sering orang yang tertimpa kesusahan
diperlakukan baik melalui penderitaannya. Oleh karena itu, wahai
pendengar, tingkatkanlah rasa syukur Anda, kurangi ketergesaan Anda
dan bertahanlah pada batas-batas rezeki Anda.

284. Amirul Mukminin as berkata: Jangan ubah pengetahuan Anda menjadi
kejahilan, atau keyakinan Anda menjadi keraguan. Bilamana Anda
memperoleh pengetahuan, bertindaklah menurutnya, dan bilamana Anda
mendapatkan keyakinan, majulah terus (di atas basisnya).

285. Amirul Mukminin as berkata: Keserakahan membawa seseorang ke
tempat perairan, tetapi ia membawanya pulang tanpa membiarkannya
minum. (Keserakahan) itu mengambil tanggung jawab tetapi tidak
memenuhinya. Sering orang yang minum tersedak sebelum memuaskan
hausnya. Makin besar nilai suatu hal yang dirindukan, makin besar
kesedihan atas kehilangannya. Bagian yang telah ditakdirkan akan
sampai kepada orang yang tidak mendekatinya (sekalipun).

286. Amirul Mukminin as berkata: Ya Allah, Tuhanku, aku memohon
perlindungan-Mu dari ini: bahwa aku tampil sebagai baik di mata
manusia sementara batinku jelek di hadapan-Mu, dan bahwa aku menjaga
diriku (dari dosa) hanya untuk pamer di hadapan manusia padahal Engkau
tahu segalanya tentang aku. Dengan demikian aku akan tampil di hadapan
manusia dalam bentuk yang baik walaupun perbuatan burukku akan
ditempatkan di hadapan-Mu. Ini akan berarti mencapai kedekatan kepada
manusia tetapi kejauhan dari keridaan-Mu.

287. Amirul Mukrninin as berkata: Saya bersumpah demi Dia Yang
melewatkan kanu melalui malarn gelap setelah hari cerah, bahwa yang
begitu itu tidak terjadi.

288. Amirul Mukminin as berkata: Sedikit amal yang dilanjutkan dengan
teratur lebih bermanfaat daripada amal yang panjang yang dilakukan
dengan rasa enggan.

289. Amirul Mukminin as berkata: Bilamana masalah sunah menghalangi
jalan yang wajib, tinggalkanlah (sunah) itu.

290. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa terus memperhatikan jarak
perjalanan, maka ia selalu bersiap.

291. Amirul Mukminin as berkata: Penginderaan dengan mata bukanlah
pengamatan yang sesungguhnya, karena mata sering mengicuh manusia;
tetapi kearifan tidak mengicuh siapa pun yang dinasihatinya.

292. Amirul Mukminin as berkata: Di antara Anda dan khotbah ada tirai lupa.

293. Amirul Mukminin as berkata: Orang jahil di antara Anda sekalian
mendapatkan terialu banyak, sedang orang yang terpelajar hanya
ditangguhkan.

294. Amirul Mukminin as berkata: Pengetahuan mengusir dalih orang yang
mengajukan dalih-dalih.

295. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang terburu oleh maut secara
dini, memohon waktu, sedang orang yang kematiannya ditunda mengajukan
dalih-dalih untuk menunda-nunda (beramal baik).

296. Amirul Mukminin as berkata: Untuk segala sesuatu yang atas-nya
manusia berkata, “Alangkah bagusnya!” ada tersembunyi di dalamnya
suatu keburukan di dunia ini.

297. Amirul Mukminin as ditanyai tentang takdir, lalu ia berkata:
(Takdir) itu adalah suatu jalan gelap, janganlah melangkah di atasnya;
itu samudra yang dalam, jangan menyelam ke dalamnya; dan itu adalah
rahasia Allah, jangan merisaukan diri untuk mengetahuinya.

298. Amirul Mukminin as berkata: Bilamana Allah bemiat hendak menghina
seseorang, la tidak memberinya pengetahuan.

299. Amirul Mukminin (as) berkata: Di waktu lalu saya mempunyai
saudara seiman, yang bermartabat dalam pandangan saya karena dunia
rendah di matanya; kebutuhan perut tidak menguasainya; ia tidak
merindukan apa yang tidak diperolehnya; apabila ia mendapatkan
sesuatu, ia tidak meminta lebih; dalam kebanyakan waktunya ia diam;
apabila ia bicara, ia mendiamkan pembicara lain, ia memuaskan dahaga
orang yang bertanya; ia lemah lembut tetapi di saat bertempur ia
seperti singa rimba atau ular lembah; ia tidak akan mengajukan argumen
selain argumen yang menentukan.
la tidak mencerca siapa pun dalam hal yang dapat dimaafkan; ia tak
akan berbicara tentang suatu kesusahan kecuali setelah hilangnya
kesusahan itu; ia mengatakan apa yang dilakukannya, dan tidak
mengatakan apa yang tidak dilakukannya; sekalipun ia dapat diatasi
dalam berbicara, ia tak dapat diatasi dalam diamnya; ia lebih
bergairah untuk berdiam diri daripada berbicara; apabila dua hal
menghadapinya, ia akan melihat apa yang lebih akrab pada hawa nafsu
hati lalu ia akan melawannya.
Sifat-sifat ini wajib ada pada Anda sekalian., maka Anda harus
mendapatkannya dan berlomba-lomba di dalamnya. Sekalipun Anda tak
dapat memperolehnya, hendaklah Anda tahu bahwa mendapatkan sebagian
darinya lebih baik daripada tidak sama sekali.

300. Amirul Mukminin as berkata: Seandainya pun Allah tidak
memperingatkan tentang hukuman atas orang-orang yang tak taat
kepada-Nya, kewajiban untuk mensyukuri nikmat-Nya mengharuskan la tak
boleh didurhakai.

301. Amirul Mukminin as berkata dalam menghibur Asy’ats tentang
putranya: Wahai Asy’ats, apabila Anda bersedih karena putra Anda,
tentulah itu akibat hubungan darah; tetapi apabila Anda bersabar, maka
Allah memberikan imbalan atas setiap musibah. Wahai Asy’ats, sekalipun
Anda bersabar, segala sesuatu akan bergerak lagi sebagaimana
ditetapkan Allah, tetapi dalam hal ini Anda akan mendapatkan ganjaran;
sedangkan apabila Anda kehilangan sabar, segalanya akan bergerak
sebagaimana ditetapkan Allah, tetapi dalam hal ini Anda akan memikul
beban (dosa). Wahai Asy’ats, putra Anda (ketika masih hidup)
memberikan kebahagiaan kepada Anda walaupun ia mempakan ujian dan
kesulitan, dan (ketika ia meninggal) ia membuat Anda sedih walaupun ia
sebenamya merupakan sumber pahala dan rahmat bagi Anda.

302. Amirul Mukminin as berkata di, makam Rasulullah SAWW pada saat
penguburan: Sesungguhnya kesabaran adalah baik kecuali mengenai Anda,
meratap adalah buruk kecuali atas Anda, dan musibah tentang diri Anda
adalah besar, sedang setiap musibah lainnya, sebelum atau sesudahnya,
adalah kecil.

303. Amirul Mukminin as berkata: Jangan bercampur gaul dengan orang
dungu karena ia akan menghiasi perbuatannya di hadapan Anda dan
menghasratkan agar Anda pun menjadi seperti dia.

304. Amiru! Mukminin as ditanyai tentang jarak antara timur dan barat,
lalu ia berkata: Satu hari perjalanan matahari.

305. Amirul Mukminin as berkata: Sahabat Anda ada tiga dan musuh Anda
ada tiga. Sahabat Anda adalah: sahabat Anda, sahabat dari sahabat Anda
dan musuh dari musuh Anda. Dan musuh Anda adalah: musuh Anda, musuh
sahabat Anda, dan sahabat musuh Anda.

306. Amirul Mukminin as melihat seorang lelaki sedang sibuk berusaha
menentang musuhnya dengan apa yang merugikan dirinya sendiri pula,
maka ia berkata: Anda seperti orang yang menembuskan sebuah lembing
melalui dirinya sendiri untuk membunuh orang yang duduk di
belakangnya.

307. Amirul Mukminin as berkata: Berapa banyak obyek pelajaran tetapi
betapa sedikit yang mengambil pelajaran.

308. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang melampaui batas dalam
pertengkaran adalah orang berdosa, tetapi apabila tidak bertengkar, ia
akan tertindas; dan sukar bagi orang yang suka bertengkar untuk
bertakwa kepada Allah.

309. Amirul Mukminin as berkata: Saya tidak cemas akan suatu kesalahan
yang sesudah itu saya beroleh waktu untuk salat dua rakaat dan memohon
keselamatan dari Allah.

310. Amirul Mukminin as ditanyai bagaimana Allah akan melakukan hisab
pada semua orang padahal jumlah mereka amat besar. la menjawab:
“Sebagaimana la memberikan kepada mereka rezeki walaupun jumlah mereka
besar.” Kemudian dikatakan kepadanya, “Bagaimana la akan melakukan
hisab mereka tanpa mereka melihat-Nya?” la menjawab: “Sebagaimana la
memberikan rezeki kepada mereka walaupun mereka tidak melihat-Nya.”

311. Amirul Mukminin as berkata: Utusan Anda adalah penafsir pikiran
Anda, sedang surat Anda lebih fasih dari bicaranya (utusan Anda).

312. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang tertimpa kesulitan tidak
lebih membutuhkan doa daripada orang yang diluputkan dari kesulitan
tetapi tidak kebal darinya.

313. Amirul Mukminin as berkata: Manusia adalah anak dunia dan orang
tak dapat disalahkan karena mencintai ibunya.

314. Amirul Mukminin as berkata: Orang miskin adalah rasul Allah.
Barangsiapa menolaknya berarti ia menolak Allah dan barangsiapa
memberi kepadanya, maka berarti ia memberi kepada Allah.

315. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang menghormati dirinya
sendiri tak akan melakukan penzinaan.

316. Amirul Mukminin as berkata: Keterbatasan hidup yang pasd cukuplah
untuk selalu berjaga-jaga.

317. Amirul Mukminin as berkata: Orang mungkin dapat tidur pada saat
kematian putranya, tetapi tidak pada saat kehilangan hartanya.
Sayid Radhi mengatakan: Itu berarti bahwa seorang lelaki bersabar atas
kematian anaknya tetapi tidak ketika kehilangan hartanya.

318. Amirul Mukminin (as) berkata: Kasih sayang antara para ayah
menciptakan hubungan antara anak-anak. Kekerabatan lebih memerlukan
kasih sayang ketimbang kasih sayang memerlukan kekerabatan.

319. Amirul Mukminin as berkata: Takutlah akan gagasan-gagasan orang
mukmin, karena Allah Yang Mahatinggi telah menaruh kebenaran pada
lidah mereka.

320. Amirul Mukminin as berkata: Keimanan seseorang tak dapat
dipandang benar kecuali apabila keyakinannya atas apa yang ada pada
Allah lebih kokoh daripada keyakinannya atas apa yang ada padanya
sendiri.

321. Ketika Amirul Mukminin as datang ke Bashrah, ia mengutus Anas ibn
Malik kepada Thalhah dan Zubair untuk mengingatkan mereka apa yang
telah didengarnya sendiri dari Nabi SAWW mengenai mereka berdua,
tetapi ia mengelak untuk melakukannya; dan ketika ia kembali kepada
Amirul Mukminin as ia mengatakan bahwa ia lupa akan pokok itu. Atasnya
Amirul Mukminin as berkata: Apabila Anda berkata dusta, semoga Allah
menimpakan kepada Anda belang putih yang bahkan tak tertutup oleh
serban.
Sayid Radhi mengatakan: Belang putih berarti leucoderma. Setelah
beberapa waktu, penyakit ini menimpa wajah Anas sedemikian rupa
sehingga ia selalu bercadar.•

322. Amirul Mukminin as berkata: Kadang-kadang hati bergerak ke depan
dan kadang-kadang bergerak ke belakang. Bilamana hati bergerak ke
depan, usahakan dia melaksanakan yang sunah (pula); tetapi, bila ia
bergerak ke belakang, tahanlah dia terbatas pada yang wajib saja.

323. Amirul Mukminin as berkata: Al-Qur’an mengandung berita-berita
tentang masa lalu, meramalkan tentang yang akan datang, dan
perintah-perintah untuk saat sekarang.

324. Amirul Mukminin as berkata: Lemparkanlah batu sebagai balasan ke
mana asal batu itu datang kepada Anda, karena keburukan hanya dapat
dibalas dengan keburukan.

325. Amirul Mukminin as berkata kepada sekretarisnya ‘Ubaidullah ibn
Rafi’: Masukkan serpih katun di dalam tempat tinta, peliharalah ujung
mata pena Anda supaya tetap panjang, tinggalkan ruang di antara
barisan, dan tutuplah surat, karena hal itu baik bagi keindahan
penulisan.

326. Amirul Mukminin as berkata: Saya adalah Ya’sub (pemimpin) kaum
mukmin, sedang harta adalah pemimpin orang jahat.
Sayid Radhi mengatakan: Ini berarti bahwa kaum mukmin mengikuti saya
sementara orang jahat mengikuti kekayaan, sebagaimana lebah mengikuti
ya’sûb yang adalah pemimpin mereka.

327. Beberapa orang Yahudi berkata kepada Amirul Mukminin as, “Anda
belum mengubur Nabi Anda ketika Anda mengadakan perselisihan tentang
dia.” Amirul Mukminin menjawab: Kami tidak berselisih tentang beliau,
tetapi kami berselisih sesudah beliau (yakni tentang penerusnya);
sedangkan Anda, belum kering kaki Anda setelah keluar dari sungai
(Nil) ketika Anda mulai meminta kepada nabi Anda Musa, “Hai Musa,
buatkanlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka
mempunyai beberapa tuhan (berhala).”(QS. 7:138)

328. Amirul Mukminin as ditanyai, dengan apa ia mengalahkan
lawan-lawannya. la menjawab: Bilamana saya menghadapi seseorang, ia
membantu saya terhadap dirinya sendiri.
Sayid Radhi mengatakan bahwa Amirul Mukminin (as) memaksudkan pukulan
ketakutan di hati orang terhadap dirinya sendiri.

329. Amirul Mukminin as berkata kepada putranya Muhammad ibn Hanafiah:
Putraku, saya khawatir kalau-kalau kemelaratan menimpa Anda. Karena
itu, maka Anda harus memohon perlindungan Allah darinya; karena
kemelaratan adalah kekurangan dalam keimanan agama, kebingungan
pikiran dan menjurus kepada kebencian orang.

330. Amirul Mukminin as menjawab seseorang yang menanyaikan suatu hal
yang sulit: Bertanyalah kepada saya untuk pengertian, tetapi jangan
menanyai saya untuk menjadi bingung; karena orang jahil yang berusaha
untuk belajar adalah seperti orang terpelajar, tetapi orang terpelajar
yang berusaha untuk menciptakan kebingungan adalah seperti orang
jahil.

331. ‘Abdullah ibn ‘Abbas menasihati Amirul Mukminin as terhadap
pandangan-pandangannya, maka ia berkata: Anda hanya perlu menasihati
saya, dan kemudian saya harus melihat (apa yang akan dilakukan); dan
apabila saya berbuat bertentangan dengan nasihat Anda, maka Anda harus
mengikuti saya.

332. Ketika Amirul Mukminin as kembali ke Kufah dari Shiffin, ia
melewati kediaman orang Syibam dan mendengar kaum wanita menangisi
orang-orangnya yang gugur di Shiffin. Pada saat itu seorang Syibam,
Harb ibn Syurahbil, yang merupakan salah seorang terkemuka dari kaum
itu, datang kepadanya. Amirul Mukminin (as) bertanya kepadanya,
“Apakah para wanita Anda memegang kendali atas Anda mengenai ratapan
yang saya dengar? Apakah Anda tidak menahan mereka dari menangis itu?”
Harb mulai berjalan bersamanya sementara Amirul Mukminin as berada di
atas punggung kuda., maka Amirul Mukminin as berkata kepadanya:
“Kembalilah, karena berjalannya lelaki seperti Anda dengan orang
seperti saya adalah kejahatan bagi si penguasa dan kehinaan bagi si
mukmin.”

333. Amirul Mukminin as melewati mayat-mayat orang Khariji pada Hari
Pertempuran Nahrawan seraya berkata: “Celaka bagi Anda; Anda telah
dirugikan oleh orang yang menipu Anda.” la ditanyai, “Siapa yang
menipu mereka?” dan ia menjawab, “Iblis, si penipu, dan ruh batin yang
mengantarkan orang kepada kejahatan, menipu mereka melalui hawa nafsu,
memudahkan mereka untuk memasuki dosa, menjanjikan kemenangan bagi
mereka, dan akhimya melemparkan mereka ke dalam neraka.”

334. Amirul Mukminin as berkata: Berhati-hatilah melanggar Allah dalam
kesendirian, karena Saksinya adalah juga Hakim.

335. Ketika berita tentang pembunuhan Muhammad ibn Abu Bakar sampai
kepada Amirul Mukminin as, ia berkata: Kesedihan kami atasnya adalah
sebesar kegembiraan mereka (musuh) atasnya, kecuali bahwa mereka telah
kehilangan musuh sedang kita kehilangan sahabat.

336. Amirul Mukminin as berkata: Usia yang sejauh itu Tuhan menerima
dalih dari seorang manusia adalah enam puluh tahun.

337. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang dosanya mengalahkan
bukanlah pemenang, dan orang yang mendapat kemenangan dengan kejahatan
adalah (sesungguhnya) orang yang kalah.

338. Amirul Mukminin as berkata: Allah telah menentukan rezeki orang
miskin dalam kekayaan orang kaya. Akibatnya, bilamana seorang miskin
tetap lapar adalah itu karena beberapa orang kaya telah menolak
(bagiannya). Allah akan menanyainya tentang hal itu.

339. Amirul Mukminin as berkata: Tidak perlunya mengajukan alasan
lebih baik daripada mengajukan alasan yang sesungguhnya.

340. Amirul Mukminin as berkata: Hak Allah yang paling kecil atas Anda
ialah bahwa Anda tidak menggunakan nikmat-Nya untuk berbuat dosa
kepada-Nya.

341. Amirul Mukminin as berkata: Bilamana orang cacat jasmani tak
dapat sepenuhnya melaksanakan amal ketaatan kepada Allah, adalah itu
suatu kesempatan yang baik yang diberikan Allah bagi akal untuk
melakukan amal itu.

342. Amirul Mukminin as berkata: Penguasa adalah pengawas Allah di bumi.
343. Amirul Mukminin as berkata dalam menggambarkan seorang mukmin:
Seorang mukmin berwajah ceria, hati yang sedih, dada yang sangat lebar
(penuh kedermawanan), dan hati yang paling rendah. la membenci
kedudukan tinggi, tidak naenyukai kemasyhuran. Kesedihannya panjang,
keberaniannya menjangkau jauh, diamnya banyak, dan waktunya diisi. la
merasa syukur, kesabaran tertanam dalam pikirannya, kikir dalam
meminta-minta (kepada orang lain), berwajah cerah dan bertemperamen
lembut. la lebih kuat dari batu, tetapi lebih merendah dari budak.

344. Amirul Mukminin as berkata: Apabila seseorang kebetulan melihat
akhir hayat dan nasibnya yang terakhir, ia akan membenci hawa nafsu
dan tipuannya.

345. Amirul Mukminin as berkata: Ada dua pemilik saham dalam kekayaan
setiap orang—ahli warisnya dan malapetaka.

346. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang didekati dengan permohonan
adalah orang merdeka sampai ia berjanji.

347. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang berdoa tetapi tidak
berusaha adalah seperti orang yang menembakkan panah tanpa tali busur.

348. Amirul Mukminin as berkata: Pengetahuan ada dua macam— yang
diserap dan yang hanya didengar. Pengetahuan yang didengar tidak akan
bermanfaat kecuali setelah diserap.

349. Amirul Mukminin as berkata: Tepatnya keputusan berjalan bersama
kekuasaan. la muncul dengan kemunculan yang satunya dan lenyap bila
yang satunya lenyap.

350. Amirul Mukminin as berkata: Indahnya kemiskinan ialah kesucian,
dan indahnya kekayaan ialah rasa syukur.

351. Amirul Mukminin as berkata: Hari keadilan akan lebih keras pada
si penindas daripada hari penindasan bagi si tertindas.

352. Amirul Mukminin as berkata: Kekayaan yang terbesar ialah tidak
menaruh mata pada kepunyaan orang lain.

353. Amirul Mukminin as berkata: Ucapan terpelihara dan perbuatan akan
diuji. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya.” (QS. 73:38) Orang akan dikurangi (mengenai tubuh) dan
dicampuri (sehubungan dengan akal pikiran) kecuali orang-orang yang
dilindungi Allah. Penanya di antara mereka bertujuan untuk
membingungkan, dan penjawab menciptakan kesulitan. Orang yang
mempunyai pandangan terbaik di antara mereka mungkin akan terseleweng
dari pemikiran sehatnya oleh kesenangan atau ketidaksenangan, dan
mungkin kerlingan sekilas dapat mempengaruhi orang yang bahkan
mempunyai kebijaksanaan terbaik di antara mereka, atau satu ucapan
mungkin mengubahnya.

354. Amirul Mukminin as berkata: Wahai jamaah, takutlah kepada Allah,
karena banyak orang yang mendambakan apa yang tidak diperolehnya,
banyak pembangun rumah yang tidak tinggal di dalamnya, dan banyak
pengumpul apa yang harus ditinggalkannya. Mungkin ia telah
mengumpulkannya dengan jalan salah atau dengan menolak hak (orang). la
mendapatkannya secara tak halal dan harus memikul beban dosa
karenanya. Sebagai akibatnya, ia kembali (dari dunia ini) dengan beban
itu dan datang ke hadapan Allah dengan sedih dan pilu. “Rugilah ia di
dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”
(QS. 22:11)

355. Amirul Mukminin as berkata: Tiadanya jalan memasuki dosa adalah
juga sejenis kesucian.

356. Amirul Mukminin as berkata: Martabat wajah Anda utuh tetapi
meminta-minta meleburkannya; oleh karena itu, lihatlah dengan
hati-hati di hadapan siapa Anda meleburkannya.

357. Amirul Mukminin as berkata: Memuji melebihi yang sebenarnya
adalah menjilat; memuji secara kurang adalah karena ketidakmampuan
berbicara atau karena iri hati.

358. Amirul Mukminin as berkata: Dosa yang paling parah adalah yang
dianggap ringan oleh pelakunya.

359. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang melihat
kekurangan-kekurangannya sendiri akan menjauh dari melihat kekurangan
orang lain. Orang yang merasa bahagia dengan rezeki yang diberikan
Allah kepadanya, tidak akan bersusah hati atas apa yang tidak
diperolehnya. Orang yang menghunus pedang pendurhakaan akan terbunuh
olehnya. Orang yang berjuang tanpa sarana, akan musnah. Orang yang
memasuki gelombang beigejolak, akan tenggelam. Orang yang mengunjungi
tempat-tempat maksiat, akan disalahkan.
Orang yang berbicara lebih banyak, membuat kekeliman lebih banyak.
Orang yang berbuat lebih banyak kesalahan menjadi tak bermalu. Orang
yang tak bermalu menjadi kurang takut kepada Allah. Orang yang kurang
takut kepada Allah, hatinya mati. Orang yang hatinya mati akan
memasuki neraka. Orang yang mengamati kekurangan orang lain dan
mencelanya lalu menerimanya bagi dirinya sendiri adalah yang
sesungguhnya tolol. Kepuasan adalah modal yang tidak berkurang. Orang
yang banyak mengingat kematian, puas dengan nikmat kecil dunia ini.
Orang yang mengetahui bahwa kata-katanya adalah juga bagian dari
tindakannya, berbicara lebih sedikit kecuali di mana ia mempunyai
suatu tujuan.

360. Amirul Mukminin as berkata: Penindas (orang lalim) di kalangan
manusia mempunyai tiga tanda: ia menindas atasannya dengan
mendurhakainya, dan (menindas) bawahannya dengan menekankan
wewenangnya, dan ia mendukung penindas lainnya.

361. Amirul Mukminin as berkata: Pada ujung kesulitan datang
kebebasan; dan pada mengetatnya rantai cobaan, datang kemudahan.

362. Amirul Mukminin as berkata kepada salah seorang sahabatnya:
Jangan persembahkan terbanyak dari kegiatan Anda kepada istri dan
anak-anak Anda. Karena, apabila istri dan anak-anak Anda itu pencinta
Allah, maka la tidak akan meninggalkan mereka tak terurus, dan apabila
mereka itu musuh Allah, maka mengapa Anda harus mencemaskan dan
menyibukkan diri mengurusi musuh Allah.

363. Amirul Mukminin as berkata: Cacat yang paling buruk ialah
memandang cacat (pada orang lain), padahal cacat itu ada pada diri
Anda.

364. Seseorang mengucapkan selamat kepada seorang lain di kehadiran
Amirul Mukminin as atas kelahiran seorang putra dengan mengatakan,
“Selamat mendapatkan penunggang kuda.” Lalu Amirul Mukminin as
berkata: Jangan berkata begitu. Katakanlah, “Anda berkesempatan
bersyukur kepada Allah Yang Maha Pemberi, dan berbahagialah dengan apa
yang telah diberikan kepada Anda. Semoga ia mencapai usia sepenuhnya
dan Anda ikut mendapatkan kebajikannya.”

365. Salah seorang pejabat Amirul Mukminin as membangun sebuah rumah
mewah, yang tentang itu Amirul Mukminin as berkata: Ini mata uang
perak yang menonjolkan wajahnya. Pastilah mmah ini berbicara tentang
kekayaan Anda.

366. Dikatakan kepada Amirul Mukminin as, “Apabila seseorang
ditinggalkan dalam rumahnya dan pintunya tertutup, dari mana rezekinya
akan sampai kepadanya?” la menjawab: Dari jalan mana saja kematiannya
akan mencapainya.

367. Ketika menyatakan belasungkawa di kalangan orang yang kematian,
Amirul Mukminin as berkata: Hal ini tidak dimulai dari Anda dan tidak
pula berakhir dengan Anda. Sahabat Anda ini sedang dalam perjalanan,
dan karena itu lebih baik anggaplah ia masih dalam perjalanan. la akan
bergabung dengan Anda atau Anda akan bergabung dengan dia.

368. Amirul Mukminin (as) berkata: Wahai manusia, biarlah Allah
melihat takwa Anda di saat bahagia sebagaimana Anda takut di saat
kesusahan. Sesungguhnya orang yang diberi kelapangan (hidup) dan tidak
menganggapnya sebagai sarana pendekatan periahan-lahan ke arah cobaan,
memandang dirinya aman terhadap apa yang harus ditakuti; sementara
orang yang tertimpa kesempitan tetapi tidak memandangnya sebagai
ujian, kehilangan ganjaran yang dihasratkan.

369. Amirul Mukminin as berkata: Wahai para hamba hawa nafsu,
pangkaslah dia karena orang yang bersandar kepada dunia ini tidak
mendapatkan apa-apa darinya kecuali pedihnya kesukaran. Wahai manusia,
pikullah sendiri pendidikan diri Anda dan berpalinglah dari dikte
kecenderungan alami Anda.

370. Amirul Mukminin as berkata; Janganlah menganggap ungkapan yang
diucapkan seseorang sebagai buruk apabila Anda dapat menemukan
kemungkinannya mengandung suatu kebaikan.

371. Amirul Mukminin as berkata: Apabila Anda memerlukan Allah Ysang
Mahasuci, maka mulailah dengan memohon salawat Allah atas Nabi-Nya
kemudian mintalah keperluan Anda, karena Allah terlalu pemurah untuk
menerima salah satu dari dua permohonan yang diajukan kepada-Nya dan
menolak yang lainnya.

372. Amirul Mukminin (as) berkata: Orang yang cemburu akan
kehormatannya hendaklah menjauhi pertengkaran.

373. Amirul Mukminin as berkata: Bergegas sebelum waktu yang tepat
atau menunda setelah kesempatan yang tepat, kedua-duanya tolol.

374. Amirul Mukminin as berkata: Jangan bertanya tentang hal-hal yang
tak akan terjadi karena cukup banyak yang perlu Anda cemaskan.

375. Amirul Mukminin as berkata: Pikiran adalah cermin yang jemih, dan
mengambil pelajaran (dari keadaan sekitar) memberikan peringatan dan
nasihat. Cukuplah untuk memperbaiki diri Anda bila Anda mengelakkan
apa yang Anda anggap buruk pada orang lain.

376. Amirul Mukminin as berkata: Ilmu berhubungan dengan amal. Oleh
karena itu, maka orang yang berilmu harus beramal, karena pengetahuan
memanggil amal; jika ada jawaban alangkah baiknya, apabila tidak, maka
ilmu itu berpisah dari dia.

377. Amirul Mukminin as berkata: Wahai manusia, kekayaan dunia ini
adalah seperti rumput yang membawa wabah; karena itu, menghindarlah
dari lahan penggembalaan ini. Meninggalkannya lebih baik daripada
tinggal dengan damai di dalamnya, dan bagiannya yang cukup untuk
rezeki lebih membawa kebahagiaan daripada kekayaannya. Kesengsaraan
telah ditetapkan bagi mereka yang kaya di sini, sedang kesenangan
telah ditentukan bagi orang-orang yang menjauh darinya. Apabila
seseorang tertarik oleh gemerlapnya, ia membutakan kedua matanya, dan
apabila seseorang beroleh kegairahan kepadanya, maka ia memenuhi
hatinya dengan kesedihan yang tems berubah-ubah di bagian hitam
hatinya, suatu kesedihan mencemaskannya dan yang lain memberikan
kepedihan kepadanya. Ini berlangsung terus sampai cekikan kematian
berhasil mengejamya. la dilemparkan kepada keterbukaan sementara kedua
kuil (perbendaharaan) hatinya diputuskan hubungannya. Mudah bagi Allah
untuk mematikannya dan (mudah) bagi kawan-kawannya untuk memasukkannya
ke dalam kubur.
Orang mukmin melihat dunia dengan mata yang mengambil pelajaran dan
mengambil darinya cukup, makanan untuk keperluan yang paling sedikit.
la mendengar di dalamnya dengan telinga kebencian dan permusuhan.
Apabila dikatakan (tentang seseorang) bahwa ia telah menjadi kaya,
dikatakan pula bahwa ia telah jatuh miskin; dan apabila kesenangan
ditinggalkan pada kehidupan seseorang, kematian dirasakan atas
kematiannya. Inilah keadaannya, walaupun belum tiba harinya berpatah
hati.

378. Amirul Mukminin as berkata: Sesungguhnya Allah telah meletakkan
ganjaran atas ketaatan kepada-Nya dan hukuman atas dosa terhadap-Nya,
untuk menyelamatkan manusia dari hukuman-Nya dan menggiring mereka ke
surga.

379. Amirul Mukminin as berkata: Suatu saat akan datang ketika tak ada
yang tertinggal dari Al-Qur’an kecuali tulisannya, dan tak ada (yang
tertinggal) dari Islam selain namanya. Masjid di hari-hari itu akan
sibuk dengan urusan pembangunan tetapi sepi dari bimbingan. Orang yang
tinggal di dalamnya dan mereka yang mengunjunginya adalah yang terbumk
di muka bumi. Dari mereka kejahatan akan muncul dan kepada mereka
semua kebatilan akan berpaling. Apabila seseorang memisahkan diri
darinya, mereka akan melemparkannya kembali ke situ; dan apabila
seseorang melangkah mundur darinya, mereka akan mendorongnya
kepadanya. Allah Mahasuci bersabda (dalam sebuah Hadits Qudsi), “Aku
bersumpah demi Diri-Ku sendiri bahwa Aku akan mengirimkan kepada
mereka suatu cobaan (fitnah) di mana orang yang sabar (halim) akan
kebingungan,” dan la akan berbuat demikian. Kami memohon keampunan
Allah dari terantuk karena lalai.

380. Diriwayatkan bahwa jarang Amirul Mukminin as naik ke mimbar tanpa
mengucapkan yang berikut ini sebelum berkhotbah: Wahai manusia,
bertakwalah kepada Allah, karena manusia tidak diciptakan sia-sia
sehmgga boleh menyia-nyiakan dirinya; tidak pula ia dibiarkan tanpa
diurusi sehingga ia boleh berbuat sia-sia. Dunia yang nampak indah
baginya ini tidak mungkin merupakan pengganti dunia akhirat yang
nampak buruk di matanya, tidak pula orang yang sia-sia akan berhasil
di dunia akhirat walaupun sedikit.

381. Amirul Mukminin as berkata: Tak ada keistimewaan yang lebih
tinggi dari Islam, tak ada kemuliaan yang lebih mulia daripada takwa
kepada Allah, tak ada tempat perlindungan yang lebih baik daripada
menahan diri, tak ada perantara yang lebih efektif dari taubat, tak
ada perbendaharaan yang lebih berharga daripada kepuasan, dan tak ada
kekayaan yang lebih besar sebagai penghindar kemiskinan daripada
merasa puas dengan sekadar rezeki. Orang yang membataskan diri pada
apa yang sekadar cukup untuk hidup mencapai kesenangan dan
mempersiapkan tempat kediaman dalam kelapangan. Hasrat hawa nafsu
adalah kunci kepada kesedihan dan pembawa kesusahan. Keserakahan,
kesia-siaan dan dengki adalah perangsang untuk jatuh ke dalam dosa,
dan kejahatan adalah kum-pulan semua kebiasaan buruk.

382. Amirul Mukminin as berkata kepada Jabir ibn ‘Abdullah al-Anshari:
Wahai Jabir, orang utama dalam agama dan dunia ada empat orang: ulama
(orang berilmu) yang bertindak berdasarkan ilmunya, orang bodoh yang
tak merasa malu untuk belajar, dermawan yang tidak kikir bagi dirinya
sendiri, dan orang miskin yang tidak menjual kehidupannya yang akan
datang dengan keuntungan duniawinya. Akibataya, bilamana si ulama
menyia-nyiakan pengetahuannya, orang bodoh akan merasa malu belajar;
dan bilamana si dermawan kikir terhadap dirinya sendiri, maka orang
miskin akan menjual dirinya dengan keuntungan duniawi.
Wahai Jabir, apabila nikmat Allah melimpah pada seseorang, maka
keperluan manusia kepadanya juga melimpah. Oleh karena itu,
barangsiapa yang memenuhi semua kewajibannya kepada Allah dalam hal
ini, maka la akan memelihara (nikmat Allah) itu secara berkelanjutan
dan langgeng, sedang orang yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban itu
akan menyebabkan harta itu membusuk dan binasa.

383. Ibn Jarir Thabari, dalam buku sejarahnya (Tarikh, II, h. 1086)
dan Ibn Atsir (Tarikh, IV, h. 478) meriwayatkan dari ‘Abdur-Rahman ibn
Abi Laila, faqih, yang adalah salah satu dari orang yang telah bangkit
dengan (‘Abdur-Rahman) Ibn Asy’ats untuk berperang melawan Hajjaj,
bahwa ia (Ibn Laila) sedang menyuruh manusia untuk berjihad dengan
mengingatkan mereka bahwa pada saat pertempuran dengan orang Suriah ia
mendengar Amirul Mukminin as berkata: Wahai kaum mukmin, barangsiapa
melihat perbuatan melampaui batas sedang dilakukan dan orang sedang
dipanggil kepada kejahatan, lalu ia mencelanya dengan hatinya, ia
selamat dan bebas dari tanggung jawab untuk itu, dan barangsiapa
mencelanya dengan lidah akan diganjari dan berada dalam kedudukan yang
lebih tinggi daripada yang (hanya) mencelanya dalam hati; tetapi
barangsiapa yang mencelanya dengan pedangnya agar kalimat Allah tetap
tinggi dan kata-kata penentangnya tetap rendah, ia beroleh pegangan
pada jalan petunjuk dan berdiri pada jalan yang benar, sedang hatinya
dismari dengan keyakinan.

384. Suatu ucapan lain dengan nada yang sama berbunyi sebagai berikut:
Di antara mereka (Ummat Islam) ada yang menegah kemungkaran dengan
tangan, lidah dan hati. Orang ini telah menggunakan dengan sempurna
kebiasaan bajik itu. Kemudian ada orang yang mencegah kemungkaran
dengan lidahnya dan hatinya tetapi tidak dengan tangan. Orang ini
hanya menggunakan dua kebiasaan bajik tetapi tidak menggunakan yang
satu. Ada yang ketiga yang mencegah kemungkaran dengan hati tetapi
tidak dengan lidah dan tangan. Ini orang yang tidak mempunyai kedua
kualitas yang lebih baik dari yang tiga dan hanya memegang yang satu.
Kemudian ada pula orang yang tidak menegah kemungkaran dengan lidah,
hati ataupun tangan. la hanyalah orang mati di kalangan orang hidup.
Semua amal kebajikan, termasuk perang atas nama Allah, dibandingkan
dengan anjuran berbuat baik dan mencegah kemungkaran, hanyalah seperti
meludah di laut dalam. Anjuran kepada yang baik dan mencegah yang
mungkar tidak membawa kematian menjadi lebih dekat dan tidak pula
mengurangi rezeki. Dan yang lebih baik dari semua ialah mengucapkan
ungkapan yang benar di hadapan penguasa yang lalim.

385. Diriwayatkan bahwa Abu Juhaifah mengatakan bahwa ia mendengar
Amirul Mukminin as berkata: Jihad pertama dengan apa Anda akan
digagahi ialah perjuangan dengan tangan, kemudian dengan lidah Anda,
dan kemudian dengan hati Anda. Akibatnya, orang yang tidak mengakui
kebajikan dengan hatinya atau yang tidak mencegah kemungkaran akan
dijungkir-balikkan. Jadi, bagian atasnya akan dijungkirkan ke bawah
dan bagian bawahnya akan diputar ke atas.

386. Amirul Mukminin as berkata: Sesungguhnya kebenaran itu berat dan
sehat, sedang kebatilan itu ringan dan menular.

387. Amirul Mukminin as berkata: Jangan merasa aman dari hukuman Allah
sekalipun orang terbaik di seluruh umat, karena Allah Yang Mahatinggi
berkata, “Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang
yang merugi.” (QS. 7:99). Dan lagi, janganlah berputus asa, bahkan
bagi manusia terburuk dari umat, karena Allah berfirman, “Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS.
12:87)

388. Amirul Mukminin as berkata: Kekikiran mengandung segala macam
keburukan lainnya, dan ia adalah kendali yang dengan itu manusia dapat
dijuruskan ke setiap macam keburukan.

389. Amirul Mukminin as berkata: Ada dua jenis rezeki: rezeki yang
Anda cari dan rezeki yang mencari Anda; apabila Anda tak mencapainya,
ia akan datang kepada Anda. Karena itu janganlah Anda palingkan
kecemasan Anda sehari ke dalam kecemasan Anda setahun. Apa saja yang
Anda dapat setiap hari akan cukup bagi Anda untuk hari itu. Apabila
Anda hidup sepanjang tahun sekalipun, Allah Yang Mahatinggi akan
memberikan kepada Anda setiap hari berikut apa yang telah
ditentukannya sebagai bagian Anda. Apabila Anda tidak akan hidup
setahun, mengapa, maka Anda mencemaskan apa yang bukan untuk Anda? Tak
ada pencari yang akan mencapai rezeki Anda sebelum Anda, dan tak
seorang pun mengalahkan Anda dalam urusan rezeki. Begitu pula, apa
yang telah ditentukan sebagai bagian Anda tak akan tertunda bagi Anda.
Sayid Radhi mengatakan: Ucapan ini telah muncul di suatu tempat lain
dalam pasal ini, tetapi di sini lebih jelas dan rinci. Inilah
sebabnya, maka kami mengulanginya sesuai dengan prinsip yang
diletakkan pada pengantar buku ini.

390. Amirul Mukminin as berkata: Banyak orang menghadapi suatu hari
yang sesudah itu ia tidak mendapatkan hari lain, dan banyak orang
berada dalam kedudukan yang patut diiri di bagian malam yang lebih
dini, tetapi ditangisi oleh wanita-wanita yang meratap di bagian malam
yang lebih kemudian.

391. Amirul Mukminin as berkata: Kata-kata berada dalam kendali Anda
sebelum Anda mengucapkannya. Tetapi setelah Anda mengucapkannya, maka
Anda berada di bawah kendalinya. Karena itu jagalah lidah Anda seperti
Anda menjaga emas dan perak Anda, karena sering suatu ucapan merenggut
nikmat dan mengundang hukuman.

392. Amirul Mukminin as berkata: Jangan katakan apa yang tidak Anda
ketahui; malah, jangan katakan semua yang Anda ketahui, karena Allah
telah meletakkan beberapa kewajiban bagi semua anggota badan Anda yang
dengan itu la akan mengajukan hujah melawan Anda di Hari Pengadilan.
393. Amirul Mukminin as berkata: Takutlah jangan sampai Allah melihat
Anda sementara Anda berbuat dosa kepada-Nya, atau tidak melihat Anda
menaati-Nya bilamana telah waktunya untuk menaati-Nya dan sebagai
hasilnya Anda menjadi orang yang merugi. Karena itu, bilamana Anda
kuat, jadilah kuat dalam menaati Allah, dan bilamana Anda lemah
jadilah lemah dalam berbuat dosa kepada-Nya.

394. Amirul Mukminin (as) berkata: Bersandar pada dunia ini padahal
Anda telah melihat apa yang ada padanya, adalah tolol; dan tertinggal
dalam perbuatan baik bilamana Anda yakin akan ganjaran baik atasnya,
jelaslah merupakan kerugian; sedang mempercayai seseorang sebelum
mengujinya adalah kelemahan.

395. Amirul Mukminin as berkata: (Bukti dari) kerendahan dunia ini di
hadapan Allah ialah bahwa hanya di sini la tidak ditaati, dan
nikmat-nikmat-Nya tak tercapai kecuali dengan meninggalkannya.
396. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang mencari sesuatu, akan
mendapatkannya; paling tidak sebagian darinya.

397. Amirul Mukminin (as) berkata: Kebaikan bukanlah kebaikan bila
setelah itu ada neraka; dan kesulitan bukanlah kesulitan bila sesudah
itu ada surga. Setiap kebahagiaan selain surga adalah kecil dan setiap
bencana selain neraka adalah kesenangan.

398. Amirul Mukminin (as) berkata: Hati-hatilah, kemiskinan adalah
bencana, tetapi lebih buruk dari kemiskinan adalah sakitnya badan,
sementara lebih buruk dari sakitnya badan adalah penyakit hati.
Hati-hatilah, kelimpahan harta adalah suatu nikmat, tetapi yang lebih
baik dari kelimpahan harta adalah kelimpahan kesehatan badan, sedang
yang lebih baik lagi dari kesehatan badan ialah kesucian hati.

399. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa yang tindakannya tertahan
di belakang, silsilahnya tak dapat menempatkannya di depan. Dalam
versi lain dikatakan: Barangsiapa tidak mendapatkan prestasi
pribadinya, ia tak dapat diuntungkan oleh prestasi nenek moyangnya.

400. Amirul Mukminin as berkata: Waktunya orang mukmin mempunyai tiga
kurun: waktu ketika ia dalam komunikasi dengan Allah, waktu ketika ia
berusaha untuk rezekinya, dan waktu ketika ia menikmati apa yang halal
dan menyenangkan. Tak pantas bagi seorang bijaksana untuk menjauh
(dari rumahnya) kecuali karena tiga urusan, yakni untuk tujuan beroleh
pendapatan, atau pergi untuk sesuatu demi kehidupan di akhirat, atau
untuk menikmati apa yang tak dilarang.

401. Amirul Mukminin as berkata: Berpantanglah dari dunia sehingga
Allah menunjukkan kepada Anda kejahatannya yang sesungguhnya, dan
janganlah lalai karena (dalam keadaan bagaimanapun) Anda tak akan
dilalaikan.

402. Amirul Mukminin as berkata: Bicaralah supaya Anda dikenal, karena
orang tersembunyi di bawah lidahnya.

403. Amirul Mukminin (as) berkata: Ambillah kenikmatan dunia yang
datang kepada Anda, dan menjauhlah dari yang menjauh dari Anda.
Apabila Anda tak dapat berlaku demikian, berlaku sederhanalah dalam
pencarian Anda.

404. Amirul Mukminin as berkata: Banyak ungkapan yang lebih efektif
dari serangan.

405. Amirul Mukminin as berkata: Setiap hal yang kecil yang memuaskan
adalah cukup.

406. Amirul Mukminin as berkata: Biarlah mati, asal jangan hina.
Biarlah kecil asal tidak melalui orang lain. Orang yang tidak
mendapatkan sementara duduk, tidak pula akan mendapatkan dengan
berdiri. Dunia mempunyai dua hari, satu bagi Anda dan satu terhadap
Anda. Bilamana hari itu untuk Anda, janganlah merasa bangga, tetapi
bilamana ia terhadap Anda, bersabarlah atasnya.

407. Amirul Mukminin as berkata: Bau yang terbaik adalah kesturi;
bobotnya ringan sedang baunya penuh harum.

408. Amirul Mukminin as berkata: Janganlah bersombong, lepaskan
tipu-diri, dan ingatlah akan kuburan Anda.

409. Amirul Mukminin as berkata: Anak mempunyai hak atas ayahnya
sedang si ayah pun mempunyai hak atas si anak. Hak ayah atas si anak
ialah bahwa si anak harus menaati si ayah dalam segala hal kecuali
dalam berbuat dosa kepada Allah Yang Mahasuci, sedang hak si anak atas
si ayah adalah bahwa ia harus memberikan kepadanya nama yang bagus,
memberikan kepadanya pendidikan yang baik, dan mengajarinya Al-Qur’an.

410. Amirul Mukminin as berkata: Pengaruh buruk penglihatan adalah
hak, kepesonaan adalah hak, sihir adalah hak, dan mengambil pertanda
baik adalah haK; dan penyeoaran suatu penyakit adalah hak, sedang
mengambil pertanda buruk tidak hak, dan penyebaran penyakit dari yang
satu kepada yang lainnya adalah tidak hak. Bau memberikan kesenangan,
madu memberikan kesenangan, dan melihat yang hijau-hijau memberikan
kesenangan.

411. Amirul Mukminin as berkata: Kedekatan dengan manusia dalam akhlak
mereka menimbulkan keamanan dari kejahatan mereka.

412. Seseorang mengucapkan suatu ungkapan di atas kedudukannya, lalu
Amirul Mukminin as berkata kepadanya: Anda telah mulai terbang segera
setelah tumbuh bulu dan mulai mengomel sebelum mencapai usia remaja
(saqb).
Sayid Radhi mengatakan: Di sini syakir berarti bulu-bulu yang pertama
tumbuh pada burung sebelum cukup kuat untuk terbang. Dan saqb berarti
unta muda yang tidak menggerutu kecuali apabila ia menjadi besar.

413. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa menghasratkan
pertentangan, tak akan mendapatkan sarana keberhasilan.

414. Ketika ditanyai arti “La haula wa la quwwata illa billah” (tiada
daya dan tiada kekuatan kecuali pada Allah), Amirul Mukminin as
berkata: Kita sama sekali bukan majikan bersama dengan Allah atas apa
pun, dan kita bukanlah majikan selain yang dijadikan-Nya kita
majikannya., maka ketika la menjadikan kita majikan atas sesuatu yang
tentang itu la adalah Majikan Yang Tertinggi ketimbang kita, la juga
menetapkan beberapa kewajiban kepada kita; dan bilamana la
mengambilnya, maka la akan mengambil kewajiban-kewajiban itu juga.

415. Amirul Mukminin as mendengar ‘Ammar ibn Yasir bercakap-cakap
dengan Mughirah ibn Syu’bah, lalu ia berkata: Biarkanlah dia, wahai
‘Ammar, karena ia telah memasuki agama hanya sejauh mendapatkan
keuntungan dari dunia, dan ia dengan sengaja melibatkan diri dalam
keraguan agar dapat mengambilnya sebagai penutup kekurangannya.

416. Amirul Mukminin as berkata: Adalah baik bagi orang kaya untuk
menunjukkan kerendahan di hadapan orang miskin demi mendapatkan
ganjaran dari Allah, tetapi lebih baik dari itu ialah kebanggaan orang
miskin terhadap orang kaya berupa keyakinan kepada Allah.

417. Amirul Mukminin as berkata: Allah tidak memberikan kebijaksanaan
kepada seseorang melainkan pada suatu hari la akan menyelamatkannya
dari keruntuhan dengan pertolongan (kebijaksanaan) itu.

418. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa bertabrak dengan
kebenaran, akan terpukul jatuh olehnya.

419. Amirul Mukminin as berkata: Hati adalah kitabnya mata.

420. Amirul Mukminin as berkata: Takut kepada Allah adalah tabiat
utama watak manusia.

421. Amirul Mukminin as berkata: Jangan Anda cobakan ketajaman lidah
Anda terhadap Dia yang memberikan kepada Anda kemampuan berbicara,
janganlah pula (anda coba) kefasihan bicara Anda terhadap Dia yang
menempatkan Anda di jalan yang benar.

422. Amirul Mukminin (as) berkata: Cukuplah bagi disiplin Anda sendiri
bila Anda berpantang dari apa yang tidak Anda sukai pada orang lain.

423. Amirul Mukminin as berkata: Orang harus sabar sebagai orang
merdeka, atau diam sebagai orang bodoh.
Pada suatu riwayat lain diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin as berkata
kepada Asy’ats ibn Qais berupa belasungkawa: “Bersabarlah sebagai
orang besar atau Anda akan lupa sebagai hewan.”

424. Amirul Mukminin as berkata tentang dunia: la menipu, ia merugikan
dan ia melintas lewat. Allah tidak menyukainya sebagai ganjaran bagi
para pencinta-Nya, dan tidak pula sebagai hukuman bagi
musuh-musuh-Nya. Sesungguhnya manusia dunia ini adalah seperti para
penumpang yang segera setelah mereka turun pengemudi berteriak kepada
mereka lalu mereka mereka berbaris pergi.

425. Amirul Mukminin as berkata kepada putranya Hasan as: Jangan
tinggalkan apa pun dari dunia ini, karena Anda akan meninggalkannya
untuk dua jenis orang: orang yang menggunakannya untuk menaati Allah
dan karenanya ia akan mendapatkan kebaikan melalui apa yang buruk bagi
Anda, atau orang yang akan menggunakannya untuk melanggar perintah
Allah dan karenanya ia mendapatkan keburukan dengan apa yang Anda
kumpulkan untuk dia, dan dengan demikian Anda menolong dia dalam
dosanya; dan tiada dari keduanya yang patut Anda pilih atas diri Anda
sendiri.
Sayid Radhi berkata: Ucapan ini juga diriwayatkan dalam suatu versi lain, yakni,
“Apa saja dari dunia ini yang sekarang ada pada Anda ada bersama
orang-orang lain sebelum Anda, dan akan beralih ke beberapa orang lain
sesudah Anda. Jadi, Anda sedang mengumpulkan apa-apa untuk salah satu
dari dua jenis manusia: orang yang menggunakan apa yang Anda kumpulkan
dalam ketaatan kepada Allah dan untuk mendapatkan kebajikan dengan apa
yang buruk bagi Anda, atau orang yang menggunakannya dalam melanggar
perintah Allah dan karenanya Anda akan mendapatkan kejahatan atas apa
yang Anda kumpulkan. Dan tak satu dari kedua (hal) ini yang akan lebih
patut Anda sukai ketimbang diri Anda sendiri, atau yang untuknya Anda
patut membebani diri Anda . Oleh karena itu, maka harapkanlah rahmat
Allah bagi yang telah meninggal dan rezeki llahi bagi dia yang masih
hidup.

426. Seseorang mengucapkan, “Astaghfirullah” (saya memohon ampunan
kepada Allah), lalu Amirul Mukminin as berkata: “Ibu Anda boleh
menangisi Anda; Anda tak tahu apa arti astaghfirullah. Astaghfirullah
dimaksudkan bagi orang-orang yang berkedudukan tinggi. Kata itu
berdiri di atas enam topangan. Yang pertama ialah bertaubat atas yang
lalu-lalu; yang kedua, bertekad sungguh-sungguh untuk tidak kembali
kepadanya; yang ketiga ialah memenuhi hak-hak manusia supaya Anda
menemui Allah dengan bersih tanpa ada sesuafu untuk
dipertanggungjawabkan; yang keempat memenuhi setiap kewajiban yang
Anda abaikan (di waktu lalu) sehingga sekarang Anda boleh berlaku adil
atasnya; yang kelima mengenai daging yang tumbuh sebagai hasil rezeki
yang haram agar Anda dapat meleburkannya dengan kesedihan (karena
bertaubat) sampai kulit menyentuh tulang, dan tumbuh daging baru di
antara (kulit dan tulang) itu; dan yang keenam ialah membuat tubnh
merasakan keperihannya ketaatan sebagaimana (dahulunya) Anda
membuatnya merasakan manisnya pelanggaran. Pada keadaan semacam itu
Anda boleh mengatakan, “Astaghfirullah”.

427. Amirul Mukminin as berkata: Kearifan adalah (ibarat) keluarga.

428. Arnirul Mukminin as berkata: Betapa sengsaranya anak Adam;
ajalnya tersembunyi, sakitnya tersimpan, perbuatannya terpelihara,
sengatan nyamuk menyakitinya, tercekik menyebabkan kematiannya, dan
keringat memberikan kepadanya bau busuk.

429. Diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin as sedang duduk-duduk dengan
para sahabatnya ketika seorang wanita cantik lewat dan mereka mulai
melihat kepadanya. Atasnya Amirul Mukminin as berkata: “Mata para
lelaki ini serakah, dan lirikan ini adalah penyebab mereka menjadi
rakus. Bilamana seseorang di antara Anda melihat seorang wanita yang
menarik hatinya, hendaklah ia menemui istrinya, karena setiap wanita
adalah wanita.”
Lalu salah seorang Khariji berkata, “Semoga Allah membunuh si kafir
ini. Betapa logisnya dia!” Orang-orang lalu melompat ke arah Khariji
untuk membunuhnya, tetapi Amirul Mukminin (as) berkata: “Tunggu
sebentar. Haruslah penghinaan untuk penghinaan, atau maaf dari si
terlanggar.”

430. Amirul Mukminin as berkata: Cukuplah apabila kebijaksanaan Anda
membedakan untuk Anda jalan-jalan sesat dari jalan-jalan petunjuk.

431. Amirul Mukminin as berkata: Berbuat baiklah dan janganlah
memandang suatu bagian darinya kecil, karena kecilnya itu besar dan
sedikitnya banyak. Tak seorang pun di antara Anda boleh mengatakan
bahwa “orang lain lebih patut dari saya dalam berbuat baik”; bilamana
demikian, demi Allah, maka hal itu akan benar-benar menjadi begitu.
Ada manusia yang (berbuat) baik dan (ada yang berbuat) jahat. Bilamana
Anda meninggalkan salah satu dari keduanya orang-orang lain akan
melakukannya.

432. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa membenahi sisi batinnya,
Allah membenahi sisi lahimya. Barangsiapa berbuat amal bagi agamanya,
Allah melaksanakan perbuatannya di dunia ini. Barangsiapa yang urusan
antara dia dan Allah baik, Allah membuat urusan antara dia dan orang
lain menjadi baik.

433. Amirul Mukminin as berkata: Sabar (hilm) adalah tirai untuk
menutupi, dan akal adalah pedang yang tajam. Karena itu simpanlah
kelemahan dalam perilaku Anda dengan kesabaran Anda, dan bunuhlah hawa
nafsu Anda dengan akal Anda.

434. Amirul Mukminin (as) berkata: Ada beberapa orang yang Allah
khususkan dengan nikmat untuk kemanfaatan manusia; oleh karena itu la
menyerahkannya di tangan mereka sepanjang mereka memberikannya kepada
orang lain; tetapi bilamana mereka tak mau memberikannnya kepada orang
lain, la mengambilnya dari mereka dan mengirimkannya kepada orang
lain.

435. Amirul Mukminin as berkata: Tak pantas seorang lelaki
mengandalkan dua hal: kesehatan dan harta; karena banyak orang yang
Anda lihat sehat tetapi segera jatuh sakit, dan banyak orang yang kaya
yang menjadi miskin.

436. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa mengeluhkan kebutuhannya
kepada seorang mukmin, adalah seperti ia telah mengeluh kepada Allah;
tetapi barangsiapa mengeluhkannya kepada orang kafir seakan-akan ia
mengeluhkan Allah.

437. Amirul Mukminin as berkata pada suatu hari ‘ld (Hari Raya): Ini
hari raya bagi orang yang puasanya diterima Allah dan yang atas
salatnya Allah berterima kasih; dan (sesungguhnya) setiap hari di mana
tak dilakukan dosa terhadap Allah adalah ‘Id.

438. Amirul Mukminin as berkata: Pada Hari Pengadilan, penyesalan yang
terbesar akan dirasakan oleh orang yang mendapatkan kekayaan melalui
cara-cara dosa, tetapi diwarisi oleh orang yang membelanjakannya dalam
menaati Allah Yang Mahasuci dan diganjari surga karenanya, sementara
orang pertama itu masuk neraka karenanya.

439. Amirul Mukminin as berkata: Yang terburuk dalam tawar-menawar dan
yang paling tak berhasil dalam perjuangan ialah orang yang berusaha
keras mencari kekayaan tetapi nasib tidak menolongnya dalam tujuannya,
dan sebagai akibatnya ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan sedih
sementara di akhirat pun ia akan menghadapi akibat-akibat buruknya.

440. Amirul Mukminin as berkata: Rezeki ada dua macam: yang mencari
dan yang dicari. Karena itu, maka orang yang sangat menghasratkan
dunia ini, maut mengikutinya sampai ia memalingkannya keluar darinya;
tetapi orang yang menghasratkan akhirat, kelapangan dunia sendiri
mencarinya, dan ia menerima rezeki darinya.

441. Amirul Mukminin as berkata: Para pencinta Allah adalah
orang-orang yang melihat sisi batin dari dunia, sedang orang lain
melihat sisi lahirnya; mereka menyibukkan diri dengan manfaatnya yang
lebih jauh sementara orang lain naenyibukkan diri dalam manfaat yang
segera. Mereka membunuh hal-hal yang mereka takuti akan membunuh
mereka, dan mereka tinggalkan di dunia ini apa yang mereka pandang
akan meninggalkan mereka. Mereka menganggap penumpukan harta oleh
orang lain sebagai hal kecil dan menganggapnya sebagai merugi. Mereka
adalah musuh hal-hal yang dicintai orang lain, sementara mereka
mencintai hal-hal yang dibenci orang lain. Melalui mereka Al-Qur’an
dipelajari, dan mereka diberi pengetahuan melalui Al-Qur’an. Bagi
mereka Al-Qur’an adalah langgeng sementara mereka bersiteguh pada
Al-Qur’an. Mereka tidak melihat suatu obyek harapan lebih dari yang
mereka harap dan tak ada obyek ketakutan di atas apa yang mereka
takuti.

442. Amirul Mukminin as berkata: Ingatlah bahwa kesenangan akan
berlalu sedang akibatnya akan tinggal.

443. Amirul Mukminin (as) berkata: Ujilah seseorang, maka Anda akan membencinya.
Sayid Radhi berkata: Sebagian orang mengatakan bahwa ucapan ini
berasal dari Nabi SAWW, tetapi yang menguatkan bahwa itu ucapan Amirul
Mukminin as ialah pernyataan yang diriwayatkan oleh Tsa’lab dari Ibn
‘Arabi yakni bahwa Khalifah al-Ma’mun berkata: Apabila ‘Ali tidak
mengatakan ukhbur taqlihi” (Ujilah sesorang, maka Anda akan
membencinya), maka saya akan sudah mengatakan, “aqlihi takhbur”
(Bencilah dia untuk mengujinya).

444. Amirul Mukminin (as) berkata: Tidaklah Allah akan membiarkan
pintu syukur terbuka bagi seseorang dan menutup pintu kelimpahan
atasnya, atau membuka pintu doa bagi seseorang dan menutup pintu
penerimaan atasnya, atau membuka pintu taubat bagi seseorang dan
menutup pintu keampunan baginya.

445. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang paling pantas untuk
kedudukan mulia ialah orang yang menurun dari orang-orang mulia.
446. Amirul Mukminin as ditanyai mana yang lebih baik dari kedua hal
ini: keadilan atau kedermawanan. Amirul Mukminin as menjawab: Keadilan
menempatkan hal-hal pada tempatnya, sementara kedermawanan
mengambilnya keluar dari arah-arahnya; keadilan adalah pengurus umum
sedang kedermawanan adalah manfaat khusus., maka keadilan lebih utama
dari antara keduanya.

447. Amirul Mukminin as berkata: Manusia adalah musuh dari apa yang
tidak diketahuinya.

44B. Amirul Mukminin as berkata: Keseluruhan zuhud terbatas di antara
ungkapan Al-Qur’an. Allah Yang Mahasuci berfirman, “Supaya kamu jangan
berduka-cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (QS. 57:23)
Barangsiapa tidak bersedih atas apa yang tak diperolehnya dan tidak
bergembira ria atas apa yang datang kepadanya, mendapatkan zuhud dari
kedua sisinya.

449. Amirul Mukminin as berkata: Betapa ddur mematahkan
keputusan-keputusan hari itu!

450. Amirul Mukminin as berkata: Pemenntahan adalah lahan ujian bagi manusia.

451. Amirul Mukminin as berkata: Tak ada kota yang mempunyai hak lebih
besar pada Anda ketimbang yang lainnya. Kota yang terbaik bagi Anda
ialah kota yang melahirkan Anda.

452. Ketika kematian al-Asytar (ra) sampai kepada Amirul Mukminin as,
ia berkata: Malik, bukan main Malik itu! Demi Allah, sekiranya ia
gunung, ia gunung yang besar, dan apabila ia batu, ia batu yang keras;
tak ada penunggang kuda yang dapat mencapainya dan tak ada burung
dapat terbang di atasnya.
Sayid Radhi berkata: “Find” berarti gunung yang sepi (menjulang tinggi).

453. Amirul Mukminin as berkata: Sedikityang langgeng lebih baik
daripada banyak yang membawa kesedihan.
454. Amirul Mukminin as berkata: Apabila seseorang mempunyai sifat
terbuka, tunggu dan lihatlah sifat-sifatnya yang lain.
455. Amirul Mukminin as berkata kepada Ghalib ibn Sha’sha’ah, ayah
(penyair besar) Farazdaq dalam suatu percakapan di antara keduanya:
“Bagaimana tentang jumlah untamu yang banyak?” Orang itu menjawab.
“Mereka telah tersapu habis (dalam melaksanakan) kewajiban, ya Amirul
Mukminin as.” Atasnya Amirul Mukminin as berkata: “Itu cara yang
paling terpuji (untuk memhabiskannya).

456. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa berdagang tanpa
mengetahui peraturan hukum agama, maka ia akan terlibat dalam riba.

457. Amirul Mukminin as berkata: Barangsiapa memandang kesedihan kecil
sebagai besar, maka Allah melibatkannya dalam kesedihan besar.
458. Annirul Mukminin as berkata: Barangsiapa hanya melihat
pendapatnya sendiri, hawa nafsunya nampak enteng baginya.

459. Amirul Mukminin as berkata: Bilamana seseorang memotong sebuah
lelucon, maka ia berpisah sedikit dari akalnya.

460. Amirul Mukminin as berkata: Berpalingnya Anda dari orang yang
cenderung kepada Anda adalah suatu kerugian atas bagian dari
keuntungan Anda, sementara kecenderungan Anda kepada orang yang
berpaling dari Anda adalah penghinaan atas diri Anda sendiri.

461. Amirul Mukminin as berkata: Kekayaan dan kemiskinan akan ada
setelah menghadap kepada Allah.

462. Amirul Mukminin as berkata: Zubair tetap seorang lelaki dari
rumah kami sebelum anak celakanya ‘Abdullah muncul.

463. Amirul Mukminin as berkata: Apa urusan manusia dengan
kesombongan. Asalnya adalah mani dan akhimya adalah bangkai, yang tak
dapat memberi, makan dirinya sendiri dan tidak dapat menjauhi maut.

464. Amirul Mukminin as ditanyai tentang penyair terbesar, lalu ia
berkata: Dua kelompok dari mereka tidak berjalan pada garis yang sama
sehingga tidak diketahui tingginya keagungan mereka; tetapi bila hal
itu harus dilakukan, maka ia adalah “Malik al-adh-Dhilil” (“Raja yang
sesat”).
Menurut Sayid Radhi, yang dimaksud Amirul Mukminin as ialah Imri’il-Qais.

465. Amirul Mukminin as berkata: Tak adakah orang merdeka yang dapat
meninggalkan suapan (dunia) yang (sudah) terkunyah ini kepada orang
yang menyukainya? Sesungguhnya satu-satunya harga bagi Anda sendiri
ialah surga., maka janganlah menjual diri Anda kecuali dengan surga.

466. Amirul Mukminin as berkata: Dua orang rakus tak pernah kenyang,
pencari ilmu dan pencari dunia.

467. Amirul Mukminin as berkata: Iman berarti bahwa Anda lebih
menyukai kebenaran (sekalipun) bilamana hal itu mengganggu Anda,
ketimbang kebatilan walaupun menguntungkan Anda; bahwa kata-kata Anda
tak lebih dari tindakan Anda dan bahwa Anda takut kepada Allah
bilamana berbicara tentang orang lain.

468. Amirul Mukminin as berkata: Miqdar (nasib) mengatasi taqdir
sampai usaha pun menimbulkan keruntuhan.
Sayid Radhi berkata: Sesuatu yang semakna dengan ini telah muncul
sebelumnya namun dalam kata-kata yang berbeda.

469. Amirul Mukminin as berkata: Kesabaran dan ketabahan adalah
kembaran dan merupakan hasil keberanian tinggi.

470. Amirul Mukminin as berkata: Menggunjing adalah alat orang yang lemah.

471. Amirul Mukminin as berkata: Banyak orang terjerumus ke dalam
kejahatan karena dipuji-puji.

472. Amirul Mukminin (as) berkata: Dunia ini diciptakan untuk selain
dari (dunia) itu sendiri dan tidak diciptaklan untuk dirinya sendiri.

473. Amirul Mukminin as berkata: Bani Umayyah mempunyai masa tertentu
(mirwad) di mana mereka mempunyai jalannya. Tetapi ketika perselisihan
akan timbul di kalangan mereka, maka apabila rubah saja pun menyerang
mereka, maka mereha (rubah) akan mengalahkannya.
Sayid Radhi berkata: “Di sini “Mirwad” adalah bentuk objek dari
“irwad”, dan berarti memberi waktu, menunggu. Ini merupakan ungkapan
yang fasih luar biasa dan menakjubkan. Seakan-akan Amirul Mukminin as
telah rnenyerupakan masa Bani Umayyah pada area terbatas yang
dimaksudkan untuk pelatihan kuda lomba di mana mereka sedang ber-lari
ke ujungnya, sehingga bilamana mereka sampai ke titik ujung, maka
organisasinya akan hancur.”

474. Amirul Mukminin as berkata memuji dalam kenangan kepada para
Anshar: Demi Allah, mereka mengasuh Islam dengan tangan-tangan
dermawan dan lidah fasih mereka seperti mengasuh anak sapi berusia
setahun.

475. Amirul Mukminin (as) berkata: Mata adalah tali pengikat dari belakang.
Sayid Radhi berkata:Ini metafora yang menakjubkan; seakan-akan Amirul
Mukminin as menyerupakan bagian belakang tubuh dengan kantong dan
menyerupakan mata dengan tali pengikat. Bilamana tali pengikat itu
dilonggarkan, maka kantong itu tak dapat menahan apa-apa. Menurut
pandangan yang terkenal dan masyhur, itu adalah ucapan Nabi SAWW.
Al-Mubarrad menyebutkannya dalam bukunya Muqtadzab pada Bab “Kata-kata
dengan Huruf Tunggal”. Kami pun telah membahas metafora ini dalam buku
kami berjudul Majâzât al-Atsar an-Nabawiyyah.

476. Amirul Mukminin as berkata dalam salah satu ucapannya sendiri:
Seorang penguasa datang pada kedudukan di atas mereka. la tetap adil
dan membuat mereka menjadi adil sampai agama menjadi kokoh.

477. Amirul Mukminin as berkata: Suatu masa yang dahsyat akan menimpa
manusia di mana orang kaya menahan miliknya dengan giginya (karena
kekikiran) padahal mereka tidak disuruh berbuat demikian. Allah yang
Mahasuci berfirman, “Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara
kamu.” (QS. 2:238) Pada masa itu orang jahat akan naik sementara orang
bajik akan tetap rendah, dan pembelian akan dilakukan dari orang-orang
tak berdaya walaupun Rasulullah SAWW telah melarang mem-beli dari
orang tak berdaya.

478. Amirul Mukminin as berkata: Dua jenis manusia yang terjerumus ke
dalam keruntuhan tentang saya adalah: pencinta yang berlebih-lebihan
dan yang menyalahkan secara palsu.
Sayid Radhi berkata:Ini segaris dengan ucapan Amirul Mukminin as yang
lain: “Dua jenis manusia akan mengalami kehancuran tentang saya:
pencinta yang berlebih-lebihan dan pendengki.”

479. Ketika Amirul Mukminin as ditanyai tentang Tauhid (Keesaan Allah)
dan Keadilan, ia menjawab: Keesaan berarti bahwa Anda tidak
menjadikan-Nya subyek keterbatasan khayalan Anda, dan keadilan berarti
bahwa Anda tidak meletakkan suatu kesalahan kepada-Nya.

480. Amirul Mukminin as berkata: Tak baik berdiam diri dalam
kebijaksanaan, sama sebagaimana tidak baik berbicara dalam kejahilan.

481. Amirul Mukminin as berkata dalam doanya memohon hujan: Semoga
Allah menurunkan hujan kepada kami melalui awan yang tunduk, bukan
melalui awan yang membangkang.
Sayid Radhi mengatakan: Ini ungkapan kefasihan yang menakjubkan,
karena Amirul Mukminin as telah menyerupakan awan yang disertai
guntur, petir, angin dan kilat dengan unta galak yang melemparkan
pelana dan menjatuhkan penunggang, dan menyerupakan awan yang bebas
dari hal-hal yang dahsyat ini dengan unta jinak yarrg mudah diperahi
susunya dan taat ditunggangi.

482. Dikatakan kepada Amirul Mukminin (as): “Kami menghasratkan Anda
mengubah rambut Anda yang beruban, ya Amirul Mukminin.” Lalu ia
berkata: Mewamai adalah menghias, sementara kami sedang dalam keadaan
bersedih.
Sayid Radhi berkata: Amirul Mukminin (as) merujuk wafatnya Nabi.

483. Amirul Mukminin as berkata: Pejuang di jalan Allah yang syahid
tidak akan mendapat ganjaran yang lebih besar daripada orang yang
tetap suci (‘afif) walaupun dalam kesusahan. Seorang suci mungkin
menjadi salah seorang malaikat.

484. Amirul Mukminin as berkata: Kepuasan adalah kekayaan yang tak pernah habis.
Sayid Radhi berkata: Sebagian orang telah meriwayatkan bahwa ucapan
ini berasal dari Nabi SAWW.

485. Ketika Amirul Mukminin as menempatkan Ziyad ibn Abih menggantikan
‘Abdullah ibn ‘Abbas sebagai Gubernur Fars (di Persia) dan pengurusan
pajaknya, ia berbicara panjang dengannya di mana ia melarangnya untuk
memajukan (waktu) pemungutan pajak. Di dalamnya ia berkata:
Bertindaklah atas dasar keadilan dan jauhilah kekerasan dan
penganiayaan, karena kekerasan menjuruskan mereka meninggalkan tempat
tinggalnya sedang penganiayaan mendorong mereka mengangkat senjata.

486. Amirul Mukminin (as) berkata: Dosa yang terburuk ialah dosa yang
dipandang enteng oleh pelakunya.

487. Amirul Mukminin as berkata: Allah tidak mewajibkan orang bodoh
belajar sebelum la mewajibkan orang terpelajar mengajar.

488. Amirul Mukminin as berkata: Kawan yang terburuk ialah yang
kepadanya formalitas harus dilakukan.
Sayid Radhi mengatakan: Ini disebabkan karena formalitas tak
terpisahkan dari kesukaran dan ini suatu keburukan yang disebabkan
oleh kawan yang harus diperlakukan dengan formalitas. Akibatnya, ialah
yang terburuk dari semua sahabat.

489. Amirul Mukminin as berkata: Apabila seorang mukmin membuat
saudaranya marah, itu berarti bahwa ia meninggalkannya.
Sayid Radhi berkata:Dikatakakan bahwa hasyamahu atau ahsyamahu berarti
“ia memberangkannya”. Menurut pendapat lain, artinya “ia
menghinakannya”. Sedangkan ihtasyamahu berarti “ia mencari hal-hal ini
untuk dia”, dan itu sangat boleh jadi menyebabkan dia berpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar