Sabtu, Mei 14, 2011
50 Soal Kepada Imam Ali as
1- Bilangan berapakah yang dapat dibagi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9?
Imam Ali dalam keadaan menunggang kuda segera menjawab: “Kalikanlah hari-hari tahun dengan hari-hari minggu” ketika itu beliau as mengendalikan kudanya dan pergi.
Penjelasan ucapan Imam Ali as: Jika 360 (yang pada waktu itu masyhurnya adalah hari-hari tahun berjumlah 360) kita kalikan 7 (hari-hari minggu), maka hasil pengaliannya akan berjumlah 2520, yakni:
360 x 7 = 2520
Bilangan tersebut dapat dibagi 2 karena bilangan genap. Dapat dibagi 3 karena jumlah angka-angkanya akan berlipat 9 sementara bilangan 9 dapat dibagi 3, maka 2520 juga dapat dibagi 4 karena 20 yang adalah dua angka sebelah kanan bilangan dapat dibagi 4. Maka bilangan ini dapat dibagi 4 dan oleh karena bilangan ini diakhiri dengan 0 maka dapat juga dibagi 5 dan karena dapat dibagi 2 dan 3, maka dapt juga dibagi 6 dan karena bilangan tersebut adalah hasil pengkalian 360 x 7 maka dapat dibagi 7 dan karena tiga angka sebelah kanannya dapat dibagi 8, maka bilangan ini menerima pembagian angka 8 dan karena jumlah angka-angka ini adalah bilangan 9 maka dapat juga dibagi 9 dan karena diakhiri dengan 0 maka dapat dibagi 10.
[Rah-e Takamul (Jalan Kesempurnaan), jilid 2, hal 220, Ustad Ahmad Amin seorang ahli matematika terkenal di Iraq]
2- Siapakah orang yang melihat pada malam dan siang hari?
Amirul Mukminin Ali as dalam menjawab pertanyaan “Ibnu Kawwa’” berkata: Bertanyalah tentang hal yang bermanfaat bagimu dan janganlah engkau tanyakan pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang tidak banyak berfaedah. [Dari sebagian pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada Imam Ali as ini juga menunjukkan kemazluman ilmiah dan kultural beliau as, bagaimana lautan ilmu tersebut tertimpa musibah orang-orang seperti ini yang tidak menanyakan hal-hal bersifat ilmiah, permasalahan-permasalahan serius dan menyelesaikan problema selain teka-teki dan soal-soal yang ketinggalan zaman]
Imam Ali dengan terpaksa [mungkin dengan maksud seperti ini bahwa agar mereka tidak mengatakan beliau as tidak mampu menjawab soal tersebut] berkata: Yang melihat pada malam dan siang hari adalah seorang yang beriman kepada para nabi-nabi terdahulu dan semasa dengan Nabi Islam saw serta menerima agama beliau saw [wujud nyata ucapan beliau as adalah “Sharamah bin Abi Anas”] dan yang melihat pada siang hari adalah seorang yang tidak beriman kepada para nabi terdahulu, semasa dengan Nabi Islam saw dan beriman kepada beliau saw [yang mayoritas sahabat dan kaum Muslimin permulaan Islam adalah wujud nyatanya] dan yang melihat pada malam hari dan buta pada siang hari adalah seorang beriman kepada para nabi sebelumnya akan tetapi tidak menerima agama Islam [yang di antara wujud nyatanya adalah Umayyah bin Shalt].
[Qadha’ Amiril Mukminin as, Allamah Syusytar, hal 101 dan 102]
3- Putera manakah yang lebih besar dari ayahnya?
Beliau as menjawab: Ia adalah Uzair yang dihidupkan oleh Allah swt dan ia berusia 40 tahun sementara puteranya 110 tahun.
Keterangan: Ketika Uzair dengan kehendak Allah swt memejamkan mata untuk selamanya, ia berusia 40 tahun sementara puteranya ketika itu berusia 10 tahun dan setelah 100 tahun, Allah swt menghidupkannya kembali yang mana Uzair ketika itu sedikitpun tidak berbeda dari sisi jasmani dan raut muka dan berlalunya waktu tidak mempengaruhi badannya; oleh karena itu dari sisi dhahir puteranya lebih tua dan berusia 110 tahun akan tetapi sang ayahmenampakkan usia 40 tahun.
4- Berapakah ukuran diameter matahari?
Imam Ali as berkata: 900 mil dalam 900 mil.
Keterangan ucapan Imam Ali as: Jelas bahwa mil dalam Islam adalah 4000 dhira’[i](kubik). Jika ukuran dhira’ tangan normal kita bandingkan dengan inci dan kita ganti 4000 dhira’ dengan inci dan setelah itu kita rubah dengan yard dan mil (dengan istilah Eropa) maka kita akan lihat 810.000 mil Islam sama dengan ukuran yang dikatakan oleh para ahli dalam bidang orbit yaitu diameter matahari sama dengan 865.380 mil ukuran Eropa dan 1760 yard.
[Rah-e Takamul, Ustad Amin, jilid 2, hal 235]
5- Dua bersaudara manakah yang terlahir dalam satu hari dan meninggal dunia pada hari yang sama akan tetapi usia salah satunya 50 tahun dan yang lain 150 tahun?!
Dalam menjawab pertanyaan ini Imam Ali as berkata: “Uzair dan saudaranya, Azrah” atau Aziz yang lahir pada hari yang sama dan Uzair meninggal dunia pada usia 100 sementara ketika ia kembali dihidupkan saudaranya sangat tua renta, namun ia masih berusia 50 tahun.
Catatan: Di dalam beberapa riwayat terjadi perbedaan pendapat apakah Uzair mengalami hal yang sangat menakjubkan ini pada usia 40 tahun atau pada 50 tahun? Yang tentu saja mana yang benar tidaklah penting dan yang menjadi kesepakatan umum dan ditegaskan oleh al-Quran adalah ia meninggal selama 100 tahun dan setelah itu dihidupkan kembali.
rr& “É‹©9$%x. §tB 4’n?tã 7ptƒös% }‘Édur îptƒÍr%s{ 4’n?tã $ygÏ©ráãã tA$s% 4’¯Tr& ¾Ç‘ósムÍnÉ‹»yd ª!$# y‰÷èt/ $ygÏ?öqtB ( çms?$tBr'sù ª!$# sps($ÏB 5Q$tã §NèO ¼çmsVyèt/ ( tA$s% öNŸ2 |M÷VÎ7s9 ( tA$s% àM÷VÎ7s9 $·Böqtƒ ÷rr& uÙ÷èt/ 5Qöqtƒ ( tA$s% @t/ |M÷VÎ7©9 sps($ÏB 5Q$tã öÝàR$$sù 4’n<Î) šÏB$yèsÛ šÎ/#uŽŸ°ur öNs9 ÷m¨Z|¡tFtƒ ( öÝàR$#ur 4’n<Î) š‚Í‘$yJÏm šn=yèôfuZÏ9ur Zptƒ#uä ÂZ$¨Y=Ïj9 ( öÝàR$#ur †n<Î) ÏQ$sàÏèø9$# y#ø‹Ÿ2 $ydã”ų^çR §NèO $ydqÝ¡õ3tR $VJóss9 4 $£Jn=sù šú¨üt7s? ¼çms9 tA$s% ãNn=ôãr& ¨br& ©!$# 4’n?tã Èe@à2 &äóÓx« փωs%
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) Telah roboh menutupi atapnya. dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri Ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, Kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu Telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan Lihatlah kepada keledai kamu (yang Telah menjadi tulang belulang); kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan kami bagi manusia; dan Lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, Kemudian kami menyusunnya kembali, Kemudian kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala Telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang Telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."[ii]
6- Keadilan lebih baik atau kedermawanan?
Imam Ali as dalam menjawab pertanyaan ini berkata: “Keadilan” menempatkan hal-hal pada tempatnya, sementara kedermawanan mengambilnya keluar dari arah-arahnya; keadilan adalah pengurus umum sedang kedermawanan adalah manfaat khusus., maka keadilan lebih utama di antara keduanya.
[Nahjul Balaghah, hikmah 437]
7- Berapa tahunkah Ashabul Kahfi terlelap di gua?
Imam Ali as dalam menjawab pertanyaan seorang Yahudi berkata: 309 tahun (berdasarkan al-Quran). Orang Yahudi berkata: Kita mendapatkan dalam kitab kita 300 tahun. Imam Ali as berkata: Apa yang aku katakan adalah tahun Qamari (perhitungan perputaran bulan) dan apa yang engkau katakan adalah tahun Syamsi (perhitungan perputaran matahari).
Allamah Hasan Zadeh Amuli berkata: “Perbedaan tahun Syamsi dan Qamari dalam 300 tahun adalah 9 tahun dua bulan dan beberapa hari yang biasanya jika penyebutan pecahan tidak berarti maka akan dijatuhkan. Dan perhitungan seperti ini adalah benar dalam ukuran perbedaan tahun Syamsi dan Qamari dalam 300 tahun…”
[Hezar Va Yek Nukteh (Seribu Satu Poin), hal 363]
8- Manakah tempat yang tidak memiliki kiblat?
Di dalam Ka’bah.
9- Manakah tempat terbaik dan paling suci yang shalat di atas atapnya tidak dianjurkan?
Ka’bah.
Keterangan: Imam Khumeini ra dalam hal ini berfatwa: “Makruh shalat wajib di dalam rumah Ka’bah dan di atas atapnya akan tetapi dalam kondisi terpaksa tidak ada halangan.” [Masalah 891]
Ayatullah Araki, Ayatullah Gulbaigani dan Ayatullah Fadhil Lankarani berkata: “Ihtiyath wajib adalah tidak mendirikan shalat wajib di dalam rumah Ka’bah dan di atas atapnya akan tetapi dalam kondisi terpaksa tidak ada isykal (tidak apa-apa).”
Ayatullah Khu’i dan Ayatullah Mirza Jawad Tabrizi berfatwa: “Ihtiyath wajib adalah tidak mendirikan shalat wajib di atas atap rumah Ka’bah dalam kondisi ikhtiar (tidak terpaksa) akan tetapi shalat sunnah tidak apa-apa bahkan disunnahkan mendirikan shalat dua rakaat di dalam rumah Ka’bah di hadapan setiap sudutnya akan tetapi shalat di atas atap Ka,bah –baik shalat wajib atau sunnah- terdapat isykal.”
10- Apakah yang tidak diketahui oleh Allah swt?
Ucapan Yahudi yang mengatakan “Uzair putera Allah” dan Allah swt tidak memiliki putera dan ucapan ini tidak dibenarkan oleh Allah swt.
11- Apa yang tidak dimiliki oleh Allah swt?
Sekutu.
12- Apa yang tidak ada di sisi Allah swt?
Kezaliman terhadap hamba.
13- Apakah yang lebih besar dari langit?
Tuduhan terhadap orang yang tidak berdosa.
14- Apakah yang lebih luas dari bumi?
Kebenaran.
15- Apakah yang lebih dingin dari zamharir (dingin yang luar biasa)?
Kebutuhan seorang kepada orang yang bakhil.
16- Apakah yang lebih kaya dari laut?
Perut yang qana’ah (merasa cukup dengan hal yang sedikit).
17- Apakah yang lebih keras dari batu?
Hati orang kafir.
18- Apakah yang dimiliki oleh manusia akan tetapi tidak dimiliki oleh Allah swt?
Istri dan anak.
19- Apakah yang selalu berkurang akan tetapi tidak dapat bertambah?
Umur manusia.
20- Apakah yang selalu bertambah akan tetapi tidak berkurang?
Air laut.
21- Apakah yang selalu bertambah dan berkurang?
Bulatan dan cahaya bulan.
22- Apakah yang dari setiap penjurunya adalah mulut?
Api.
23- Apakah yang seluruhnya adalah “kaki”?
Air.
24- Apakah yang seluruhnya adalah “mata”?
Matahari.
25- Apakah yang sama dengan buah-buahan surga?
Al-Quran (karena setiap kali kita memanfaatkannya dan menggunakannya, ia tidak akan berkurang dan selalu memberikan kenikmatan kepada manusia dan senantiasa baru dan segar)
26- Siapakah orang yang tidak mengharapkan surga Allah swt?
Orang yang tergolong dari auliya’ (wali-wali) Allah swt yang beribadah kepada Allah swt tanpa mengharap surga dan takut neraka.
27- Apakah yang seluruhnya adalah “sayap”?
Angin.
28- Apakah yang tidak memiliki ruh akan tetapi menghembuskan nafas?
Subuh
Ëxö6Á9$#ur #sŒÎ) }§¤ÿuZs?
“Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing” [QS. At-Takwir (81): 18]
29- Siapakah yang di dalam shalatnya tidak rukuk dan sujud?
Seorang yang sedang mendirikan “shalat mayit”.
30- Siapakah yang mencintai “fitnah”?
Seorang yang mencintai harta benda dan anak-anaknya. (Sebagaimana diungkapkan dalam surat al-Anfal (8) ayat 28 mengenai mereka hal tersebut sebagai “fitnah atau ujian dan cobaan” dan bukan maksud artinya yang masyhur (kerusakan), dan Imam Ali as memperkenalkan orang tersebut dari kalangan wali-wali Allah swt.
[Manaqib Ibnu Syahr Asyub, jilid 2, hal 399, cetakan Doktor Yusuf Al-Baqa’i, Beirut]
31- Siapakah yang mendirikan shalat tanpa wudhu dan shalatnya sah?
Orang yang mendirikan shalat mayit.
32- Siapakah yang tidak berayah dan terlahir dengan mukjizat?
Nabi Isa as.
33- Siapakah orang yang tidak memiliki sanak keluarga sama sekali?
Nabi Adam as.
34- Pohon apakah yang pertama kali tumbuh di muka bumi?
Pohon kurma (Nabi Adam as membawa pohon kurma tersebut dari surga).
35- Apakah sumber air pertama bumi?
Sumber air kehidupan (Nabi Khidhir as meminum darinya dan memperoleh kehidupan kekal).
36- Apakah tiga hal yang tidak ada empatnya?
Talaq (karena dalam Islam seorang wanita tidak dapat ditalaq atau cerai lebih dari tiga kali secara beruntun dan setelah kali ketiga tidak dapat menikah dengan wanita tersebut kecuali wanita tersebut menikah dengan laki-laki lain dan ketika ditalaq maka wanita itu dapat menikah dengan suami sebelumnya).
37- Apakah yang pada masa hidupnya minum dan matinya makan?
Tongkat nabi Musa as (ketika masih berbentuk ranting di atas pohon minum atau menyerap air dan ketika menjadi tongkat nabi Musa as melahap atau makan ular-ular para tukang sihir istana Fir’aun).
38- Apakah perbedaan kebenaran dan kebatilan?
Empat jari (ditanyakan kepada Imam Ali as, apakah arti ucapan ini? Imam Ali as menyodorkan jari-jari dan mengangkatnya kemudian meletakkannya di antara telinga dan mata, kemudian berkata: Kebatilan adalah yang engkau katakan aku telah mendengar dan kebenaran adalah yang engkau katakan aku telah melihat).
[Nahjul Balaghah, khutbah 141]
39- Bagaimanakah rasa air?
Seperti rasa kehidupan.
[Manaqib Ibnu Syahr Asyub, jilid 2, hal 426]
40- Siapakah orang berakal?
Orang yang berakal adalah yang meletakkan segala sesuatu pada tempatya…
[Nahjul Balaghah, hikmah 235]
41- Kuburan manakah yang menggerakkan isinya (kuburan berjalan)?
Perut ikan yang memenjarakan dan menimpa nabi Yunus as.
42- Utusan dan rasul apakah yang tidak tergolong dari bangsa jin, manusia, malaikat dan setan?
Burung Hud-hud nabi Sulaiman as (yang diutus sebagai delegasi dan pembawa surat nabi Sulaiman ke arah Yaman).
43- Berapakah jarak antara masyriq (arah matahari terbit atau timur) dan maghrib (arah matahari tenggelam atau barat)?
Perjalanan sehari matahari. (Akhir-akhir ini telah terbukti bahwa matahari dengan tata suryanya bergerak ke arah bintang Vega dengan kecepatan 20 kilometer perdetik secara spiral).
[Rah-e Takamul, jilid 2, hal 234]
44- Bagaimana Allah swt akan menghakimi hamba-hamba-Nya yang banyak ini?
Sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada mereka semua.
45- Kapankah yang tidak termasuk siang dan malam hari?
Satu jam sebelum matahari terbit.
46- Apakah gembok dan kunci langit?
Gembok langit adalah menyekutukan Allah swt dan kuncinya adalah La Ilaha Illallah (Tiada tuhan selain Allah).
47- Daratan manakah yang disinari oleh matahari hanya sekejap?
Daratan yang muncul sekejap di sungai Nil (di Mesir) dan kaum nabi Musa as melaluinya.
[Manaqib Ibnu Syahr Asyub, jilid 2, hal 426]
48- Apakah yang memperingatkan pasukannya untuk mundur akan tetapi bukan bangsa manusia dan juga bukan jin?
Semut (ketika melihat pasukan nabi Sulaiman as datang, ia menginstruksikan supaya pasukannya mundur dari tempat yang akan dilalui oleh tentara nabi Sulaiman as).
49- Siapakah yang memakan bangkai?
Orang yang memakan ikan dan belalang.
50- Siapakah yang memakan darah (pemakan darah)?
Orang yang memakan hati.
Catatan: Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang tidak disebutkan reverensinya berasal dari kitab yang sangat berharga Allamah Syusytari pengarang “Qamus Ar-Rijal” yang dicetak di percetakan Haidariyyah dengan judul “Qadha’ Amiril Mukminin as”. Dan demikian juga layak untuk disebutkan bahwa Imam Ali as memberikan jawaban soal-soal tersebut berdasarkan tingkatan pemikiran masyarakat yang jika seseorang ingin mentelaah pada sebagiannya dengan kejelian rasional, maka menimbulkan pertanyaan akan tetapi berdasarkan tingkatan umum maka hal tersebut harus diperhatikan.
[Silahkan merujuk: (Taudhihul Masail-e Maraji’)]
[i]Dhira’ dari siku-siku sampai ujung jari-jari tangan kanan.
[ii]QS. Al-Baqarah (2): 259.
Sumber : islamshia-w
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar