Imam Khomeini menggeser upaya penyelesaian masalah Palestina tidak lagi di tangan lembaga-lembaga resmi, melainkan kepada masyarakat internasional dan gerakan tidak resmi.
Saat Imam Khomeini mengumumkan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan sebagai Yaumul Quds, yang sekaligus sebagai hari besar Islam, ada beberapa tujuan yang ingin diraihnya. Berikut ini lima tujuan penting Imam Khomeini dari penetapan hari bersejarah itu:
1. Menciptakan ikatan agama yang erat pada peringatan Yaumul Quds. Sebagai pengikat semangat keagamaan umat Islam, hari ini hendaknya dijadikan prioritas umat Islam untuk menciptakan perimbangan baru di kancah dunia.
2. Yaumul Quds adalah solusi cerdas dan tepat Imam Khomeini untuk mengelola isu Palestina di tingkat global. Terlebih setelah faktor etnis dan nasionalisme Arab gagal menyelesaikan krisis Palestina. Imam Khomeini menarik isu Palestina ke dalam wacana keagamaan dan menjadikannya masalah seluruh umat Islam. Itu berarti masalah Palestina tidak hanya milik sebuah etnis tertentu. Hal inilah yang mampu menjadikan Yaumul Quds sebagai isu global umat Islam saat ini.
3. Yaumul Quds yang dicanangkan Imam Khomeini di hari Jumat terakhir bulan Ramadhan adalah solusi baru atas kegagalan mekanisme resmi dan internasional dalam menyelesaikan krisis Palestina. Imam Khomeini ra menggeser upaya penyelesaian masalah Palestina tidak lagi di tangan lembaga-lembaga resmi, melainkan kepada masyarakat internasional dan gerakan tidak resmi. Khususnya pasca kegagalan segala jalur resmi yang telah dilalui akibat sikap kebergantungan bahkan berkawan dengan musuh.
4. Dalam pandangan Imam Khomeini, peringatan Yaumul Quds tahun ini, misalnya, tidak lantas menggugurkan kewajiban seorang muslim dalam peringatan hari ini di tahun depan. Memperingati Yaumul Quds sejatinya untuk menciptakan rasa tanggung jawab atas nasib umat Islam di Palestina. Untuk menciptakan rasa solidaritas di tengah-tengah masyarakat Islam terhadap masalah Palestina. Dengan demikian diharapkan terjadi perubahan budaya di tubuh umat Islam untuk setiap harinya merasa bertanggung jawab terkait masalah Palestina.
5. Penetapan Yaumul Quds oleh Imam Khomeini pada intinya adalah menciptakan perimbangan kekuatan di hadapan rezim Zionis Israel. Pemikiran Zionis hingga kini berusaha untuk mengangkat isu Yahudi dan bahkan Kristen Zionis demi menyukseskan tujuan-tujuan busuknya. Di sini, dengan cerdas Imam Khomeini memanfaatkan isu keagamaan demi menciptakan keseimbangan demi menghancurkan kebuntuan yang ada selama ini. [IT /Irib]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar