Pembicaraan tidak selalu ber arti pemahaman antara dua jiwa Kata-kata yang berasal dari bibir-bibir dan lidah-lidah tidak selalu bisa membawa sepasang hati bersama Ada sesuatu yang lebih agung dan lebih murni dari apa yang diutarakan mulut.

Rabu, Mei 04, 2011

Persatuan Islam Dalam Perspektif Ayatullah Khamenei (3)

Di banding hal-hal lain, umat Islam di seluruh dunia lebih mudah untuk bersatu di bawah payung nama Nabi Besar Muhammad Saw. Ini adalah satu sisi dari kepribadian figur agung itu. Saya berulang kali menegaskan bahwa Figur yang agung itu adalah poros dan titik temu seluruh afeksi umat Islam.
Bahaya Perpecahan di Tengah Umat Islam
1. Kerakusan Musuh Islam
Hari ini di Dunia Islam, ancaman yang paling membahayakan kita adalah perpecahan. Ketika kita tercerai-berai musuh akan tergoda untuk melumat kita. Kami mengusulkan kepada semua pemerintahan di Dunia Islam dan kepada bangsa-bangsa Muslim untuk bersatu dan merapatkan barisan. Singkirkan dan lupakan perbedaan yang ada. Banyak perselisihan yang bisa diatasi. Sebagian, memang tidak bisa diselesaikan dalam jangka pendek sehingga kita perlu menutup mata darinya. Persatuan ini adalah langkah yang merugikan kaum Zionis dan Amerika sehingga mereka berusaha merusaknya dengan segala cara.

2. Kezaliman Terhadap Umat Islam
Nasib tragis yang dialami oleh rakyat Palestina dewasa ini, terkoyaknya tubuh bangsa Palestina dan musibah serta petaka yang dialami bangsa ini sehingga menorehkan luka di kalbu semua orang, semua itu terjadi sebagai akibat dari perpecahan umat Islam. Jika umat ini bersatu tentu segala nestapa itu tak akan pernah terjadi. Didudukinya Irak oleh pasukan asing akibat dari perpecahan umat Islam. Terancamnya negara-negara Timur Tengah oleh gertakan AS yang congkak dan mabuk kekuasaan, juga terjadi karena perpecahan umat Islam.
3. Goncangan dan Pengkhianatan Terhadap Islam dan Kaum Muslim
Orang pasti merasa gentar menghadapi kekuatan adidaya dunia ketika ia merasa sendiri tanpa penolong. Demikian pula halnya dengan sebuah pemerintahan atau bangsa yang dicekam ketakutan. Ketakutan muncul karena faktor kesendirian dan tanpa penolong. Jika bangsa-bangsa dan negara-negara Islam menjalin hubungan yang hangat diantara mereka, jika pemerintah melihat rakyat mendukungnya dan rakyat merasa bahwa pemerintah serius memperjuangan hak-haknya, jika satu bangsa melihat bahwa bangsa lain yang bersaudara dengannya akan bersamanya, ketika itu tidak ada lagi rasa gentar di hati mereka, meski musuh terus menerus menebar ketakutan di hati sebagian penguasa dan bangsa. Inilah buah pertama yang dihasilkan oleh persatuan, bahwa persatuan akan membuat seseorang merasa kuat. Sementara, akibat pertama yang ditimbulkan oleh perpecahan adalah rasa kosong di hati orang.
وَ تَذْهَبَ ريحُکم
“…dan hilang kekuatanmu..” (Q.S. al-Anfal: 46)
Kebugaran dan semangat seseorang atau suatu bangsa akan lenyap.
4. Kelalaian Akan Musuh yang Sebenarnya
Hari ini adalah hari persatuan Dunia Islam. Musuh telah berinvestasi sedemikian besar untuk merusak persatuan kecil yang ada saat ini. Irak dan sejumlah wilayah Dunia Islam lainnya sedikit banyak menjadi ajang makar dan konspirasi musuh. Dengan membawa berbagai alasan, mereka menargetkan perpecahan antara golongan, madzhab, suku, dan bangsa Muslim. Satu kelompok membantai kelompok yang lain. Dendam kesumat membara di dada mereka. Kelompok ini membenci kelompok itu dan kelompok itu membenci kelompok ini. Akibatnya, mereka lupa akan musuh Dunia Islam yang sebenarnya dan lalai akan mereka yang merancang agenda untuk bisa menguasai kawasan ini.
Jika mereka yang mengaku menjunjung tinggi al-Qur’an dan Islam –dari kelompok dan madzhab manapun- jujur dalam klaimnya dan benar-benar menghendaki al-Qur’an yang mulia dan agung ini tetap eksis, maka mereka harus menyadari bahwa pekikan dan tulisan yang dibayar dengan uang-uang kotor itu untuk menebar perpecahan di sejumlah negara Islam adalah penghalang utama kebangkitan Islam. Sebab, semua itu pekerjaan musuh.
Solusi Mewujudkan dan Memperkokoh Persatuan
Ada dua tahap untuk persatuan. Pertama adalah tahap lisan dan penerangan. Tahapan ini mudah dilakukan tanpa ada kesulitan. Walau demikian masih ada sejumlah kalangan yang tidak bersedia melakukan pekerjaan yang ringan ini. Ada sebagian orang yang secara terbuka mengkafirkan kelompok-kelompok Muslim. Sebagian tak bersedia meski hanya mengucapkan sepenggal kata tentang persatuan Islam dan kekompakan madzhab-madzhab Islam. Bagaimanapun juga, meski tahap lisan ini tidak terlalu bermakna umum, tapi bukan pekerjaan yang sulit.
Tahap kedua adalah tahap tindakan yang memerlukan perjuangan. Pekerjaan yang sulit tapi wajib. Ada sejumlah unsur yang sengaja merusak persatuan. Dengan amat disayangkan harus dikatakan bahwa dana yang dikucurkan untuk membantu unsur-unsur itu sangat besar jumlahnya. Banyak sekali dolar yang didapat dari perjualan minyak disalurkan untuk menggarap proyek ini. Kita harus sabar menanggung kesulitan apapun karena ini adalah pekerjaan wajib dan merupakan keharusan di zaman ini.
1. Solusi Budaya
- Menjelmakan kepribadian Nabi Muhammad Saw
Di banding hal-hal lain, umat Islam di seluruh dunia lebih mudah untuk bersatu di bawah payung nama Nabi Besar Muhammad Saw. Ini adalah satu sisi dari kepribadian figur agung itu. Saya berulang kali menegaskan bahwa ‘Figur yang agung itu adalah poros dan titik temu seluruh afeksi umat Islam. Setiap insan muslim pasti mencintai Rasulullah Saw.’ Ilahi, Engkau menyaksikan bahwa hati kami dipenuhi rasa cinta kepada Nabi Saw. Cinta ini harus dimanfaatkan. Cinta ini dapat mengurai banyak masalah.
Para ulama, kalangan cendekiawan, penulis, penyair dan seniman di Dunia Islam hari ini memikul tugas menggambarkan kepribadian Rasulullah Saw dan sisi-sisi agungnya kepada umat Islam dan masyarakat non-Muslim semampu mereka. Ini akan membantu mempersatukan umat Islam dan menggugah generasi muda umat Islam kepada Islam sebagaimana yang kita saksikan saat ini.
Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an: وَ ما أَرْسَلْنا مِنْ رَسُولٍ الاّ لِيطاعَ بِإِذْنِ اللَّه
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun kecuali untuk ditaati dengan izin Allah.” (Q.S. AL-Nisa’: 64)
Para ulama tentunya meyakini makna firman Ilahi ini. Nabi Saw tidak datang hanya untuk memberi nasehat dan berbicara sementara masyarakat menyibukkan diri dengan pekerjaan masing-masing dan hanya menghormati beliau. Nabi Saw datang untuk ditaati. Beliau datang untuk membimbing masyarakat dan kehidupan mereka, membentuk pemerintahan dan mengarahkan umat manusia kepada tujuan hidup yang benar.
- Kecerdasan Dalam Menghadapi Musuh
Al-Qur’an menyatakan, “Wahai Muslim yang terjaga batinnya, jangan sampai engkau melupakan musuh. Jangan lupa bahwa engkau mempunyai musuh. Jangan lupa bahwa musuh terus mengintai. Jangan lupa bahwa musuh akan memukulmu jika engkau merunduk dan melemah.” Musuh bernafsu melayangkan pukulan dengan segala cara dan dari semua pintu; dari pintu ekonomi, budaya, politik, dan keamanan. Umat Islam harus waspada.
ألَمْ أَعْهَدْ إِلَيکمْ يا بَني‏ آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيطانَ إِنَّهُ لَکمْ عَدُوٌّ مُبينٌ
“Bukankah Aku telah mengikat janji dengan kalian, wahai anak cucu Adam, jangan kalian sembah syaitan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kalian.” (Q.S. Yasin: 60)
Jangan menyerah kepada musuh. Jangan melupakan musuh. Ingatlah selalu bahwa musuh itu ada. Tentang syaitan Allah Swt sedemikian menekankan soal kewaspadaan ini, padahal Dia menyebut makar syaitan demikian;
إِنَّ کيدَ الشَّيطانِ کانَ ضَعيفاً
“Sesungguhnya makar syaitan itu lemah.” (Q.S. Al-Nisa: 76)
Syitan harus kalian waspadai. Jika tidak waspada kalian akan menelan pukulannya yang telak. Karena itu kalian harus sadar, cerdas, bersatu, waspada, dan mengamalkan tugas kalian. Namun makar syaitan yang sedemikian berbahaya itu lemah dan ia tak bisa berbuat apa-apa.
إِنَّما سُلْطانُهُ عَلَي الَّذينَ يتَوَلّوْنَهُ
“Sesungguhnya kekuasaannya hanya terhadap mereka yang menjadikannya panutan.” (Q.S. Al-Nahl: 100)
Syaitan hanya punya kekuasaan atas mereka yang takut kepadanya. Syaitan justeru takut menghadapi mereka yang bertawakkal kepada Allah dan menjadi hamba Allah.
- Ulama dan Kesepahaman
Dalam masalah fiqih, diskusi dan tukar pandangan antara berbagai madzhab dalam banyak pembahasan fiqih akan mendekatkan fatwa bahwa menyatukannya. Sebagian madzhab Islam dalam masalah fiqih telah mengalami banyak kemajuan yang signifikan, dan orang lain bisa memanfaatkannya. Terkadang dalam sebagian hukum dan kesimpulan yang disadur dari kitabullah dan sunnah sebagian madzhab Islam bisa berbagi kreativitas dengan madzhab-madzhab yang lain. Pihak yang lain ikut memanfaatkan dan fatwa pun akan semakin berdekatan. Kita menyaksikan sendiri terkadang satu fatwa dinukil dari sebuah madzhab padahal madzhab tersebut menganggap fatwa itu sebagai fatwa yang aneh. Bahkan bisa jadi para pengikut madzhab itu justeru berlepas tangan dari fatwa tadi, atau mungkin tidak getol mendukungnya. Lantas mengapa kita tidak mencari fatwa-fatwa yang saling berdekatan?
- Ulama dan Penerangan
Para ulama hendaknya bertindak untuk mewujudkan persatuan secara riil. Susun sebuah piagam persatuan yang dikukuhkan oleh para ulama dan cendekiawan Dunia Islam, juga para tokoh politik di Dunia Islam yang jujur dan tulus. Lalu upayakan untuk melaksanakan isinya. Sehingga tidak ada lagi satu orang Muslim pun yang berani mengafirkan orang bertauhid yang berada di madzhab dan kelompok lain.
Saudara-saudara Muslim di Iran, Irak, Pakistan, Lebanon, Palestina dan di negara manapun dan dari madzhab manapun pasti menyadari bahwa para ulama Islam yang hakiki meyakini bahwa ‘mengotori tangan dengan darah seorang Muslim termasuk dosa yang tidak bisa dimaafkan.” Jelas tindakan di luar Islam ketika seseorang melumuri tangannya dengan darah saudaranya yang Muslim dengan anggapan bahwa perbuatan sebagai pelaksanaan hukum Islam dan komitmen dengan ajaran Islam. Semua orang tahu bahwa persaudaraan bangsa Iran dengan bangsa-bangsa Muslim yang lain adalah persaudaraan yang hakiki. Perbedaan madzhab tetap ada di tempatnya. Syiah tetap Syiah dan Sunni tetap Sunni. Di tengah Ahlussunnah atau di antara Syiah sendiri juga ada perbedaan pandangan dan madzhab dalam lingkup internal. Tapi semuanya ada di bawah panji, ‘Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah’. Semuanya saling bersaudara sehingga punya kemampuan resistensi dalam menghadapi musuh Islam dan musuh umat Islam.
- Tidak Membesarkan Perbedaan
Syiar Islam murni yang menjadi landasan pembentukan pemerintahan Islam adalah bahwa kaum muslimin harus bersatu meski di antara mereka ada perbedaan akidah dan madzhab. Fokuskan pada kesamaan dan hindari melukai perasaan pihak lain. Budaya agama dengan makna dan perspektif seperti ini yang di dalamnya ada kebebasan, keadilan, demokrasi, persatuan Dunia Islam dan di antara umat Islam, adalah salah satu medan jihad bagi kita. Dan kita harus bekerja keras.
Syiah dan Sunni yang saling bersaudara hendaknya memendam perbedaan yang ada di antara mereka di tempatnya. Jangan menunjukkannya di forum dunia atau di depan publik. Tampakkan persatuan dan kesatuan umat Islam. Mereka yang punya mimbar tabligh hendaknya memanfaatkan mimbar mereka dengan baik dan bahasa yang logis dan argumentasi yang kokoh untuk mengarahkan hati umat kepada hakikat dan kebenaran ini.
Di mana saja kalian berada, ketika menyaksikan adanya orang yang berbicara, berpidato, menulis di koran atau artikel yang isinya menebar kekhawatiran dan merusak persatuan, baik secara terbuka maupun dengan sindiran, maka ketahuilah bahwa ia sedang melakukan kesalahan. Cukup kalian sadari akan hal ini, tanpa perlu kalian bertindak apapun. Ketahuilah bahwa mereka yang berbuat seperti apa yang disebut tadi berarti sedang melakukan kesalahan dan berjalan di arah yang salah.
2. Solusi Politik
- Persatuan menghadapi musuh yang sama
Persatuan umat Islam adalah cita-cita besar dan suci. Pastilah kalbu di seluruh Dunia Islam mendambakan terwujudnya cita-cita itu. Tapi untuk mewujudkannya ada beberapa mukaddimah: pekerjaan ini adalah pekerjaan berat dan puncak yang tinggi. Karena itu ada banyak hal yang merintangi. Hari inipun dan beberapa hari terakhir, di dunia ada sejumlah lembaga yang terus menerus bekerja keras untuk memecah belah umat Islam. Jika bisa, mereka tak segan mengobarkan perang antara dua negara Islam. Jika tidak bisa, mereka akan melirik perang politik atau perang akidah, madzhab dan konflik partisan. Tentunya yang terlibat dalam hal ini bukan rakyat awam tapi pusat-pusat kekuatan yang punya uang, politik, dan kendali keamanan internasional. Karena itu, upaya menyatukan umat Islam pasti tidak bisa dipisahkan dari upaya melawan arus ini.
Konferensi tingkat tinggi negara-negara Islam menunjukkan adanya persatuan, kekompakan, manajemen yang kuat, kerjasama dan keakraban antara para pemimpin negara Islam, pejabat dan rakyat. Para petinggi Amerika melihat dengan baik kekuatan dan potensi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, rumit dan dalam skala besar ini. Bagi kubu arogansi, Islam dan kebangkitan Islam adalah bahaya yang besar. Setiap kali menyaksikan adanya ancaman besar ini mereka akan menyasarnya, menjadikannya sasaran serangan masif, tak peduli Sunni atau Syiah. Arogansi dunia memandang dan memperlakukan Hamas di Palestina sama dengan pandangan dan perlakuannya terhadap Hizbullah di Lebanon. Padahal yang satu Sunni dan yang lain Syiah. Pandangan arogansi terhadap orang-orang Islam yang taat dan loyal di manapun juga sama, baik Syiah maupun Sunni.
3. Solusi Ekonomi
Setiap langkah yang dilakukan untuk mempertemukan potensi-potensi Islam dan menyatukan umat Islam yang besar dalam berbagai sisi kehidupan tergolong sebagai pengabdian kepada Islam, negara-negara Islam dan kemanusiaan. Termasuk dari kategori itu adalah apa yang telah dilakukan oleh para gubernur bank nasional negara-negara Islam dan bank pembangunan Islam serta dewan layanan finansial.
Jika negara-negara Islam benar-benar berjalan beriringan –saya tidak mengatakan persatuan dalam arti penyatuan sistem kenegaraan, tapi dalam bentuk hubungan bersahabat misalnya dengan membentuk pasar kolektif yang memang layak dibicarakan, ditindaklanjuti dan diputuskan. Sebab, dengan itu akan banyak masalah negara-negara Islam yang bisa dibicarakan dan diupayakan penanganannya- maka kesusahan yang ada di Dunia Islam akan jauh terkurangi. Dengan kata lain, akan banyak masalah dan krisis yang bisa ditekan.(khamenei.ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar