Batam (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan kekayaan Indonesia tidak dinikmati rakyatnya melainkan oleh bangsa lain.
"Indonesia kaya di tengah kemiskinan rakyatnya. Kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain," kata Prabowo pada rapat kerja Dewan Masjid di Batam, Jumat.
Ia mengatakan kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah.
Pemerintah, kata dia, membiarkan negara lain secara bebas memasarkan seluruh barang ke Indonesia tanpa memberikan proteksi kepada produksi dalam negeri.
Indonesia menjadi pasar bagi produksi luar negeri hingga produksi dalam negeri kalah saing, kata mantan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 itu.
"Fenomena ini salah," kata Prabowo yang juga mantan Panglima Kostrad.
Akibat kebijakan ekonomi itu, kata dia, maka kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain.
Ia mengatakan model pembangunan Indonesia keliru karena tidak mengutamakan kepentingan nasional.
Menurut dia, untuk menyelamatkan kekayaan negeri, maka pemerintah harus mengubah kebijakan ekonomi.
Jika mashab ekonomi yang dianut Indonesia dipertahankan, kata dia, maka akan terjadi kerawanan ekonomi dan bangsa akan terus merugi.
"Neolib tidak cocok di Indonesia," kata mantan Danjen Kopassus itu.
Pemerintah harus berani mengreorientasi sistem ekonomi yang baru dengan mengutamakan kepentingan nasional.
"Jika reorientasi dapat berjalan, maka dalam waktu dekat Indonesia dapat berdikari dan menjadi bangsa yang mandiri," kata Prabowo.
Selain itu, Indonesia harus memiliki produk unggulan dalam negeri yang disokong pemerintah hingga dapat bersaing dengan produk negara lain.
Seperti Malaysia, kata dia, yang memiliki produksi kendaraan sendiri yang kemudian menjadi kebanggaan
"Indonesia kaya di tengah kemiskinan rakyatnya. Kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain," kata Prabowo pada rapat kerja Dewan Masjid di Batam, Jumat.
Ia mengatakan kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah.
Pemerintah, kata dia, membiarkan negara lain secara bebas memasarkan seluruh barang ke Indonesia tanpa memberikan proteksi kepada produksi dalam negeri.
Indonesia menjadi pasar bagi produksi luar negeri hingga produksi dalam negeri kalah saing, kata mantan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 itu.
"Fenomena ini salah," kata Prabowo yang juga mantan Panglima Kostrad.
Akibat kebijakan ekonomi itu, kata dia, maka kekayaan Indonesia dinikmati bangsa lain.
Ia mengatakan model pembangunan Indonesia keliru karena tidak mengutamakan kepentingan nasional.
Menurut dia, untuk menyelamatkan kekayaan negeri, maka pemerintah harus mengubah kebijakan ekonomi.
Jika mashab ekonomi yang dianut Indonesia dipertahankan, kata dia, maka akan terjadi kerawanan ekonomi dan bangsa akan terus merugi.
"Neolib tidak cocok di Indonesia," kata mantan Danjen Kopassus itu.
Pemerintah harus berani mengreorientasi sistem ekonomi yang baru dengan mengutamakan kepentingan nasional.
"Jika reorientasi dapat berjalan, maka dalam waktu dekat Indonesia dapat berdikari dan menjadi bangsa yang mandiri," kata Prabowo.
Selain itu, Indonesia harus memiliki produk unggulan dalam negeri yang disokong pemerintah hingga dapat bersaing dengan produk negara lain.
Seperti Malaysia, kata dia, yang memiliki produksi kendaraan sendiri yang kemudian menjadi kebanggaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar