Pembicaraan tidak selalu ber arti pemahaman antara dua jiwa Kata-kata yang berasal dari bibir-bibir dan lidah-lidah tidak selalu bisa membawa sepasang hati bersama Ada sesuatu yang lebih agung dan lebih murni dari apa yang diutarakan mulut.

Kamis, April 21, 2011

PALESTINA YANG LETIH KARENA DERITA


Palestina meneriakkan kezaliman yang menimpa dirinya, dengan harapan dunia akan mendengarnya. Barangkali, masih ada sekelompok manusia yang terketuk hatinya dan sudi meringankan beban derita penindasan Zionis yang ditanggungnya.

Beruntunglah mereka yang tidak berdiam diri mendengarkan jeritan palestina dan segera membantu para tertindas ditengah “tulinya” media massa atas penderitaan Palistina dan gagap gempita keberpihakan mereka pada kejahatan Israil. Kisah palestina adalah kisah memilukan dari penindasan atas manusia yang mesti dibaca berulang-ulang. Dan setiap kali membacanya, si pembaca mesti terus berharap agar kisah ini tak terulang lagi.


Selama Zionisme masih dipercaya sebagai salah satu bentuk nasionalisme Yahudi, selama itu pulalah kanker peradaban ini akan merusak segala yang terbaik di muka bumi. Selama bertahun-tahun kita mungkin telah bertemu satu juta orang. Setiap kali kita berpikir apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan orang-orang untuk memahami kisah nyata tentang rumah yang menjadi kuburan bagi pemiliknya.

Kisah nyata adalah bahwa gerakan Zionis menggunakan Holocaust sebagai alat untuk menindas orang lain yang tidak dalam Holocaust. Gerakan Zionis membenarkan tindakannya dengan diskriminasi dan mengendalikan pribumi. Mereka menggunakan Holocaust dengan cara yang dapat menyesatkan ke seluruh dunia dan orang-orang lokal juga.

Orang-orang di dunia tahu bahwa cerita di sini adalah antara Zionis dan Palestina, itulah yang kebanyakan orang lihat ketika mereka berbicara tentang daerah ini. Tidak seorang pun telah mendengar cerita lainnya. Alasan untuk itu adalah bahwa gerakan Zionis menggunakan kekuatannya untuk menutupi idiologi yang tertolak oleh akal manusia manapun.

Jika kita melihat ke belakang adalah theodor herzl (yang mengkhayalkan berdirinya Negara Israil) setelah kedatangannya ke palestina dan mengatakan kepada penduduk palestina bahwa mereka seperti berada di kubangan lorong hitam, tempat kumuh dan sumpah serapah untuk mencoba menyembunyikan obsesi kotor dikepalanya. Kebohongan itu menghantam wajah mereka ketika kaum zionis mengusir satu juta penduduk palestina dan menggantikan satu juta orang Yahudi arab dan non arab untuk menjajah bangsa palestina. Lalu apa yang mereka lakukan disana???

Ya, mereka melakukan tindakan yang tak mungkin saya ceritakan dalam tulisan yang singkat ini, sebuah perlakuan yang hanya pantas dilakukan oleh spiesis tanpa akal, bahkan belum pernah dilakukan oleh hewan sekalipun.   

Selama bertahun-tahun, para pengungsi Palestina melawan sepenuh juang sembari menunggu bangsa arab agar tergerakkan hati mereka untuk setidaknya mengambil sebaskom air dan mengguyurkan ke wajah-wajah yang kesurupan agar tersadarkan, namun penantian itu seiring berlalunya waktu dibalas dengan tindakan pesakitan oleh Negara-negara arab dengan menjalin hubungan dengan segerombolan kelompok yang menjadi musuh bagi warga palestina. Dan inilah jenis pengkhianatan sejati…!!!

Kita sangatlah akrab dengan cerita kekuasaan fir’aun dengan  segala bentuk kejahatanya dari turun temurun telah familyer dalam benak  manusia dizamannya. Lalu apa yang terjadi setelahnya, ingatan kita telah meyakini bahwa pada setiap bentuk kezaliman pada akhirnya akan runtuh bersama kecongkakannya.

Siapakah yang berani adili the real teroris dengan segala kerusakan yang telah diperbuat,siapakah yang berani membusungkan dada di depan kesombongan sejati yang selama berabad-abad menjadi cikal idiologi dan semakin lama semakin terpupuk kuat. Sebab, tentunya sangat sulit mendirikan sebuah negara merdeka di negara Palestina tanpa kekerasan fisik. Jika itu tak dilakukan maka penjajahan palestina akan menjadi penjajahan terpanjang di dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar