Freeport Setor Dividen Rp 391,5 Miliar
Jakarta - Kontribusi PT Freeport Indonesia terhadap target setoran
dividen tahun buku 2008 hanya sekitar 1,5 persen. Setoran Freeport ini
merupakan dividen interim dari kinerja perusahaan 2007, namun baru
dimasukan pada setoran dividen 2008 yang ditarik 2009.
Target setoran dividen tahun buku 2008 mencapai Rp 26,1 triliun yang
akan ditarik pada 2009. Dengan begitu, kontribusi Freeport yang hanya
1,5 persen setara dengan Rp 391,5 miliar.
"Tahun lalu dividennya juga cukup besar sekitar Rp 250-an miliar,"
ungkap Sekretaris Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M
Jakarta - Kontribusi PT Freeport Indonesia terhadap target setoran
dividen tahun buku 2008 hanya sekitar 1,5 persen. Setoran Freeport ini
merupakan dividen interim dari kinerja perusahaan 2007, namun baru
dimasukan pada setoran dividen 2008 yang ditarik 2009.
Target setoran dividen tahun buku 2008 mencapai Rp 26,1 triliun yang
akan ditarik pada 2009. Dengan begitu, kontribusi Freeport yang hanya
1,5 persen setara dengan Rp 391,5 miliar.
"Tahun lalu dividennya juga cukup besar sekitar Rp 250-an miliar,"
ungkap Sekretaris Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M
Said Didu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa
(26/5/2009).
Sementara itu, mengenai setoran dividen dari BUMN lain, menurutnya saat
ini belum ada yang terserap. Ia mengatakan, dividen tersebut biasanya
sudah mulai masuk di awal semester kedua, saat seluruh perusahaan plat
merah menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS).
Menurut salah satu eksekutif di Kantor Kementerian Negara BUMN, selama
ini pemerintah tidak pernah dilibatkan dalam RUPS yang dilakukan
Freeport.
"Enggak jelas juga kenapa interim tiap tahun karena kita tidak pernah
diundang rapat (RUPS)," bisik sumber tersebut.
Sumber yang menolak disebutkan namanya tersebut juga mengatakan, selama
ini pihaknya belum pernah menerima satu pun laporan keuangan tahunan
dari perusahaan tambang tersebut. Padahal pemerintah memiliki
kepemilikan saham sebanyak 9,36 persen.
"Seharusnya kan laporan dulu ke kita (BUMN) sebelum ke Depkeu
(Departemen Keuangan),"
ternyata kita cuman dapat secuil saja dari trilyunan rupiah yang dikeruk
oleh freeport!! Andai kita bisa mengolah sumber daya alam kita sendiri
saya jamin negara ini akan menjadi macan asia...
dan yang paling mengejutkan ternyata freeport bisa menjadi perusahaan
multinasional dengan hanya mengandalkan hasil tambang di papua...
Freeport dan kiprahnya di bumi Papua...
Tahun 1936, secara tak sengaja, para peneliti dari Belanda yang hendak
melihat kondisi es di puncak pegunungan di Papua, menemukan kekayaan
tembaga dalam jumlah melimpah... Oleh sang peneliti, lokasi tersebut
dipetakan, namun karena pemerintah Belanda tidak tertarik mengelolanya,
akhirnya catatan tentang keajaiban bumi Papua itu "tidur" di
perpustakaan
Belanda saja.
Freeport, yang berdiri pada tahun 1912, pada awalnya hanyalah perusahaan
"sederhana" penambang belerang saja, yang kemudian mengembangkan
sayapnya
dengan membuka pertambangan Nikel di Kuba pada tahun 1940. Namun
kemudian
tambang Nikel ini diambil paksa oleh Fidel Castro. Setelah hasil dari
berbagai tambang mereka mengalami penurunan, (entah bagaimana) berbekal
catatan peneiliti Belanda, tahun 60-an mereka menelusuri bumi Papua...
Alangkah menakjubkannya, karena di situ ditemukan kandungan tembaga 13
juta ton di atas permukaan tanah (tinggal ngeruk doang, gak perlu
capek-capek menggali) dan 14 juta ton di perut bumi!!! Luar biasa, dan
ini
menjadikan Tembagapura menjadi TAMBANG EMAS KETIGA TERBESAR DI DUNIA.
Tahun 67, mereka menandatangani kontrak karya dengan Pemerintah
Indonesia,
dan diberi hak kelola selama 30 tahun, walau saat itu Papua belum resmi
jadi milik Indonesia (inipun konon diperdebatkan juga keabsahannya,
menyangkut status Papua saat itu).
Tahun 1972, Freeport melakukan ekspor perdana konsentrat tembaga. Karena
saat itu USA sedang berperang habis-habisan dengan Vietnam, harga
tembaga
melangit, dan penambangan tembaga digenjot besar-besaran. Alhasil
Freeport
menangguk keuntungan yang sangat besar, dan menjadi perusahaan raksasa
nan
kaya raya... Dengan kekayaannya itulah Freeport mengakuisisi Mc Moran
Oil
and Gas, dan mengubah namanya sendiri menjadi Freeport Mc Moran...
Gunung Rumput di Tembaga Pura, yang boleh disebut pula sebagai Gunung
Emas, mulai dikelola oleh Freeport pada tahun 1988...Kandungan emas di
gunung ini sebenarnya juga telah ditemukan tahun 1936 oleh peneliti
Belanda tersebut, namun konon Freeport lebih tertarik mengelola tembaga.
Setelah tambang tembaga-nya adalah yang terbesar ketiga di dunia,
tahukah
anda bahwa tambang emas di Freeport itu ternyata kini merupakan TAMBANG
EMAS TERBESAR DI DUNIA!!!
Tahukah anda berapakah keuntungan yang di dulang Freeport dalam 3 tahun
terakhir ini? LABA BERSIH dari Freeport, dan bukan sales ataupun laba
kotor:
- Tahun 2002 NETT PROFIT-nya adalah US$ 127 million, alias 1,27 trilyun
rupiah.
- Tahun 2003 NETT PROFIT-nya menjadi US$ 162 million alias 1,62 trilyun
rupiah.
- Tahun 2004 NETT PROFIT-nya melompat ke US$ 934 million, alias 9,34
trilyun rupiah.
Bagaimana dengan tahun ini dan seterusnya??? Gak bisa dipungkiri lagi,
keuntungannya akan menggila...Pada Januari 2001, harga Tembaga hanyalah
US$ 2.13/kg saja.
Pada Januari 2005, harga Tembaga sudah menjadi US$ 3.70/kg dan kini
meroket (pada Januari 2006) menjadi US$ 5.43/kg alias 250% dibanding 5
tahun sebelumnya!!!
Harga emas pada awal 2001 masih sekitar US$ 9000/kg, meningkat menjadi
US$15900/kg di awal tahun 2005, dan kini melangit sampai ke US$
18900/kg!!! Jangan ditanya berapa besarnya keuntungan yang dikeruk oleh
tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar ketiga di
dunia
saat ini...(mengenai harga metal, cek aja di www.kitco.com dan
www.lme.com ).
Tahukah anda, berapa besar saham kita Pertambangan Paling Ajaib di dunia
tersebut??? 81.2% sahamnya adalah milik Freeport Mc Moran... Pemerintah
kita melalui PT Freeport indonesia hanya memiliki 9.4% saham saja!!!
Sisa saham sebesar 9.4%, dimiliki oleh Indocopper Investama, yang
ternyata
100% saham perusahaan ini dimiliki oleh Freeport Mcmoran juga!!!
Janjinya
tahun 2005, saham Indocopper akan dilepas semua oleh Freeport, tapi kini
tahun 2006 sudah memasuki bulan ketiga, tetap saja dipegang oleh
Freeport
(ada apa nih?)...
Walau kontrak Freeport rencananya habis tahun 1997, pada tahun 1991,
kontrak tersebut diperbaharui dan Freeport mendapat lisensi baru untuk
mengelola selama 30 tahun, plus opsi 2 x 10 tahun...Dengan demikian
Freeport berhak bertengger di bumi Tembagapura secara resmi sampai
dengan
tahun 2041! Mungkin mereka akan terus bercokol di sana, sampai mereka
menyadari bahwa bumi Tembagapura sudah habis dikeruk dan gak ada lagi
yang
bisa diberdayakan...Di saat itulah mungkin mereka akan mengembalikan ke
kita, yang cuma bisa meratapi kebodohannya saat itu...
(http://www.facebook.com/topic.php?uid=44573673083&topic=8462)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar